Hidayatullah.com—Para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo didorong untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sebelum mengikuti kompetisi itu, tetapi tidak akan diwajibkan, kata Wakil Presiden IOC John Coates.
“Tidak wajib, kami tidak dapat mewajibkannya,” kata Coates, kepala Komisi Koordinasi IOC untuk Olimpiade Tokyo, kepada reporter di Brisbane, Australia, seperti dilansir Reuters Kamis (25/2/2021).
“Namun, tentu saja didorong (untuk melakukan vaksinasi) dan IOC sudah sepakat dengan COVAX yang akan membantu memfasilitasi distribusi vaksin.”
COVAX adalah skema pengadaan vaksin global yang disokong World Health Organisation (WHO).
Presiden IOC Thomas Bach bulan lalu mengatakan bahwa terserah komite nasional Olimpiade untuk berkoordinasi dengan masing-masing pemerintah negaranya dalam hal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi atlet yang akan bertanding di Tokyo, tetapi dia menegaskan tidak mendukung apabila atlet harus “menyerobot antrean”.
Olin Tokyo yang seharusnya digelar tahun 2020 diundur penyelenggaraannya menjadi mulai 23 Juli 2021.
Coates, yang juga presiden Komite Olimpiade Australia, mengharapkan atlet-atlet negaranya akan mendapatkan vaksin paling lambat bulan Juni.
Australia akan memulai program imunisasi Covid-19 pekan ini.
Coates juga mengatakan pemerintah Jepang diharapkan sebelum bulan April sudah membuat keputusan tentang berapa banyak penonton yang bisa menghadiri laga Olimpiade.
Coates mengatakan panitia harus memastikan Kampung Atlet dan tempat pertandingan menjadi tempat yang paling aman di Tokyo.
Demi menjaga jarak aman dari penularan coronavirus, Coates mengatakan pihak penyelenggara membutuhkan bus dalam jumlah yang sangat banyak.*