Hidayatullah.com — Uni Eropa dengan tegas menolak semua penyangkalan atas genosida Srebrenica 1995. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Komisi Eropa pada Senin (29/03/2021), Daily Sabah melaporkan.
“Uni Eropa adalah persatuan nilai-nilai. Penolakan fakta yang terdokumentasi dengan baik dan mapan tentang peristiwa masa perang, termasuk kejahatan perang, atau revisionisme bertentangan dengan nilai-nilai yang paling mendasar,” ungkap Ana Pisonero pada konferensi pers harian Komisi Eropa.
Pernyataan itu muncul setelah Vladimir Leposavic, menteri kehakiman Montenegro, kemanusiaan dan minoritas, mengatakan pekan lalu bahwa genosida Srebrenica belum terbukti secara kredibel.
“Uni Eropa menolak dan mengutuk setiap penyangkalan, relativisasi atau salah tafsir genosida Srebrenica,” pungkas Pisonero, menyebut pembantaian itu “salah satu bab paling gelap dalam sejarah Eropa modern”.
“Ini adalah waktu yang tepat bagi semua pemimpin politik di kawasan untuk memimpin dalam menghormati para korban dan mempromosikan rekonsiliasi,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa UE memiliki pesan yang sangat jelas tentang jalan Montenegro menuju blok itu.
“Setiap negara yang bercita-cita untuk bergabung dengan UE diharapkan untuk mematuhi dan mempromosikan nilai-nilai UE tentang demokrasi, hak asasi manusia, toleransi dan keadilan. Ini termasuk memperlakukan korban genosida dengan sangat hormat dan bermartabat,” tandasnya.
Montenegro telah menjadi negara kandidat UE sejak 2010.
Pada Juli 1995, lebih dari 8.300 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia tewas ketika pasukan Serbia Bosnia menyerang “daerah aman” Perserikatan Bangsa-Bangsa di Srebrenica.
Srebrenica dikepung oleh pasukan Serbia yang mencoba merebut wilayah dari Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk negara mereka sendiri.*