Hidayatullah.com–Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) berbasis di Qatar mendesak pememrintah baru dibawa Taliban untuk membangun pemerintahan yang adil dan damai. Pernyataan ini disampaikan Syeikh Ahmad al-Raysuni, dan Sekretaris Jenderal Syeikh Ali al-Qaradagi setelah bertemu di kantor politik Taliban di ibukota Qatar, Doha.
Selama pertemuan itu, Syeikh Ali Al-Qaradagi meminta Taliban untuk membentuk pemerintahan yang adil. Taliban mengambil alih Afghanistan pada pertengahan Agustus dan telah mengumumkan pemerintahan sementara yang beranggotakan 33 orang.
Taliban mengeklaim akan bersikap lebih moderat, dengan menjanjikan sejumlah hal yang berupa perubahan dari aturan-aturan pemerintahan mereka terdahulu. Di antaranya adalah dengan menghormati hak-hak perempuan, yang selama ini menjadi kekhawatiran secara luas para aktivis dan pejuang kemanusiaan.
“Kami akan menghormati hak-hak perempuan. Kebijakan kami adalah bahwa perempuan akan memiliki akses ke pendidikan dan pekerjaan, serta untuk memakai jilbab,” ujar juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.
Selain itu, Taliban berusaha menampilkan wajah yang lebih moderat dengan mengatakan bahwa seluruh warga di Afghanistan akan dilindungi, baik harta benda dan kehormatan mereka. Kelompok ini berjanji untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi Negara, katanya dikutip Anadolu Agency.
Sebelumnya, tanggal 18 September 2021, pimpinan tertinggi Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS), yang disponsori oleh Qatar bertemu dengan Taliban. Delegasi Taliban dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Sher Mohammad ‘Abbas Stanikzai, yang juga termasuk anggota biro politik Taliban Al-Mawlawi Muti’ Al-Haqq, biro politik berbahasa Inggris juru bicara Suhail Shaheen dan juru bicara biro lainnya, Muhammad Na’eem.
Dalam pertemuan tersebut, ulama yang tergabung dalam IUMS, termasuk ketua organisasi Syeikh Ahmad Al-Raissouni dan sekretaris jenderalnya Syeikh ‘Ali Al-Qardaghi, memuji pemerintah baru atas peranya menawarkan untuk memberikan bantuan apa pun yang diperlukan dalam urusan manajemen negara. Wakil Menteri Luar Negeri Stanikzai berterima kasih kepada IUMS atas dukungannya dan meminta bimbingan anggotanya selama mendirikan Imarah Islam.
Pertemuan itu berlangsung satu minggu setelah IUMS mengirim surat ucapan selamat kepada pemimpin baru Afghanistan Sheikh Al-Mullah Mohammad Hasan Akhund. Surat itu menyatakan harapan bahwa “pemerintah baru Afghanistan akan menghadirkan model pemerintahan Islam yang benar, seperti aturan yang didirikan oleh Nabi Muhammad dan penerusnya, dan menekankan kesiapan IUMS untuk “bekerja sama sepenuhnya [dengan pemerintahan baru] dan membantunya dengan cara apa pun yang dapat dilakukannya.”
Bimbingan Ulama
Sementara itu, dalam pertemuan, Sher Mohammad ‘Abbas Stanikzai, Wakil Menlu Afghanistan di pemerintahan Taliban, yang memimpin delegasi, mengatakan pada pertemuan ingin mengambil ilmu dan nasehat ulama. “Kami bangga berada di sini karena kami bertemu dengan para ulama paling senior di IUMS. Tujuan dari kunjungan itu. adalah berterima kasih kepada IUMS secara langsung setelah surat yang [mereka kirim] kepada PM Hasan Akhund dan untuk memberi selamat kepadanya dan pemerintahan barunya…,” katanya dikutip MEMRI.
Stanikzai menambahkan Afghanistan butuh bimbingan ulama untuk menjalankan pemerintah barunya. Apalagi saat ini kondiri negaranya mengalami krisi ekonomi.
“Afghanistan membutuhkan ulama dan bimbingan dari para ulama [IUMS], ” menjelaskan bahwa” negara Afghanistan menderita dari kenyataan bahwa semua pemerintahan sebelumnya meninggalkan negara yang sedang runtuh secara ekonomi dan 70% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.”
Dia menambahkan: “Kami ingin menetapkan [aturan] ini dengan bantuan dan bimbingan para ulama kami di semua bidang.”
Selanjutnya dia berterima kasih kepada IUMS karena mendukung Imarah Islam Afghanistan dan bekerja sama dengannya, dan meminta bantuannya dalam membangun dan melestarikan negara Afghanistan. Menurutnya, “surat pengakuan IUMS kepada Imarah Islam Afghanistan, tidak hanya bagian dari ulama dunia Muslim tetapi pada bagian dari seluruh umat Islam,” tambahnya.*