Hidayatullah.com — Kepolisian Turki mengatakan mereka telah menggagalkan sebuah upaya pembunuhan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu lalu, lansir Middle East Monitor, Senin (06/12/2021).
Sebuah alat peledak ditemukan di bawah mobil pribadi milik seorang petugas polisi yang ditugaskan untuk menjaga kegiatan yang akan dihadiri oleh Erdogan.
Perangkat itu, menurut media, ditemukan di kota kecil Nusaybin yang mayoritas penduduknya beretnis Kurdi di dekat perbatasan Suriah. Tersangka rencananya akan mengemudi 200 kilometer menuju Siirt di mana Erdogan akan berpidato.
Peledak itu berhasil dilepas dan dijinakkan oleh regu penjinak bom. Saat ini penyelidikan masih berlangsung.
Wakil ketua Partai AK yang dipimpin Erdogan, Hamza Dag, mengungkapkan bahwa polisi telah menunda merilis informasi upaya pembunuhan untuk menghindari reaksi publik.
Pidato Erdogan datang di tengah krisis mata uang negara itu dan salah satu krisis ekonomi terburuk dalam beberapa tahun. Pada tahun lalu, lira telah kehilangan 45 persen nilainya relatif terhadap dolar AS, dengan inflasi mencapai tertinggi tiga tahun 21,3 persen bulan lalu.
“Kami akan selalu ada untuk produsen dan pengusaha dengan suku bunga rendah. Kami mulai menegakkan tindakan pencegahan untuk melindungi pekerja dari inflasi,” kata Erdogan dalam pidatonya di Siirt.
“Tayyip Erdogan mengatakan suku bunga rendah kemarin, mengatakan suku bunga rendah hari ini dan akan mengatakan suku bunga rendah besok,” katanya.
“Saya tidak akan pernah berkompromi dalam hal ini karena suku bunga adalah penyakit yang membuat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin.”