Hidayatullah.com—Pengadilan distrik di bagian utara California, Amerika Serikat, hari Senin (4/10/2021) memerintahkan Tesla Inc untuk membayar ganti rugi $130 juta kepada seorang bekas pekerjanya.
Dilansir DW dari laporan Wall Street Journal, Owen Diaz menggugat perusahaan mobil listrik itu dalam kasus rasisme yang dialaminya semasa bekerja sebagai operator elevator di pabrik Tesla di Fremont, dekat San Francisco.
Diaz bekerja di Tesla pada tahun 2015 sampai 2016, dan mengatakan dirinya menjadi korban penghinaan rasis dan mural yang merendahkan martabatnya selama bekerja di perusahaan besutan Elon Musk itu.
Juri federal menyatakan bahwa bekas karyawan Tesla itu terbukti menjadi korban lingkungan kerja yang rasis dan pihak perusahaan tidak mengambil langkah memadai agar Diaz terhindar dari tindakan rasis, menurut laporan WSJ.
Juri memberikan Diaz kompensasi $6,9 untuk penderitaan emosional yang dialaminya dan $130 juta ganti rugi yang harus dibayarkan oleh Tesla, kata pengacaranya, Lawrence A. Organ, kepada Washington Post.
Kasus rasisme di Tesla
Keputusan luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu muncul ketika Tesla menghadapi sejumlah gugatan rasisme lain.
Tesla sebelumnya membantah mengetahui ada tindakan-tindakan rasisme yang terjadi di pabriknya itu, yang mempekerjakan sekitar 10.000 orang.
Awal tahun ini, Tesla harus membayar $1 juta ke seorang bekas pekerjanya yang berkulit hitam yang menghadapi masalah rasisme serupa. Kasus ini diselesaikan lewat arbitrase.
Tesla sangat jarang kalah dalam kasus-kasus arbitrase, kebanyakan pengaduan diselesaikan secara tertutup atau bahkan diabaikan sama sama sekali, lapor Bloomberg seperti dilansir DW.
Kasus Diaz tidak diselesaikan lewat arbitrase, dan bisa dibawa ke pengadilan federal karena dia dulu dipekerjakan sebagai karyawan kontrak melalui agen penyalur tenaga kerja.
Tidak jelas apakah Tesla akan mengajukan banding atas keputusan juri dalam kasus Diaz ini, yang besarannya terbilang salah satu yang sangat fantastis dalam kasus diskriminasi rasial di tempat kerja.
Menurut sebuah laporan perusahaan yang dirilis tahun 2020, Tesla menyebut orang berkulit hitam mencakup 10% dari total pekerjanya, sementara 4% orang berkulit hitam menduduki posisi pemimpin di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat.*