Hidayatullah.com—Uber melangkah untuk pertama kali memasuki pasar ganja dengan mengizinkan pengguna Uber Eats di Ontario, Kanada, untuk memesan produk-produk kanabis lewat aplikasinya.
Pelanggan akan dapat memesan kanabis dalam sebuah seksi aplikasinya yang didedikasikan khusus dari peritel Tokyo Smoke kemudian mengambilnya di toko terdekat, lansir BBC Selasa (23/11/2021).
Pengguna Uber Eats harus memverifikasi usia mereka di aplikasi dan kemudian dapat mengambil pesanan mereka dalam waktu satu jam, kata perusahaan itu.
Meskipun penggunaan ganja telah legal di Kanada sejak 2018, untuk pengirimannya masih ilegal.
Sejak dilegalkan, sampai sekarang produser ilegal masih menguasai sebagian besar pangsa pasar ganja. Masalah ini yang ingin dibereskan pemerintah.
Uber mengatakan bahwa kemitraannya dengan Tokyo Smoke akan membantu orang dewasa di Kanada untuk membeli ganja legal yang aman, memerangi penjual ilegal.
Pasar ganja Kanada bernilai sekitar CAD$5 miliar (£3 miliar; $4 miliar) setahun. Angka itu diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan. Firma riset industri BDS Analytics memperkirakan penjualan akan naik menjadi $6,7 pada tahun 2026.
Permintaan produk ganja tumbuh secara signifikan tahun lalu sementara orang-orang terjebak di rumah selama lockdown Covid-19.
Pada bulan April, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan perusahaan akan mempertimbangkan untuk mengirimkan ganja setelah diizinkan undang-undang di Amerika Serikat.*