Hidayatullah.com–Para senator dan calon presiden dari Partai Demokrat, Kamis, mengeluarkan kritik tajam kepada George W Bush yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Afrika.
Salah satu kebohongan yang digugat dari George W Bush adalah pernyataan dalam pidatonya pada 28 Januari 2003 yang mengatakan Saddam Hussein dapat menyiapkan persenjataan berbahayanya dalam waktu hanya 45 menit dan negara di Afrika seperti Nigeria memasok uranium untuk keperluan persenjataan berbahaya itu.
Senator John Kerry yang mendukung penuh serangan George W Bush ke Iraq awal Mei 2003 lalu, menyesalkan kebohongan dari alasan yang disampaikan dalam pidato tersebut.
“Sekarang saatnya bagi Presiden AS untuk mengatakan yang sejujurnya, di saat perang masih terus berlangsung dan banyak akibat yang terjadi,” kata John Kerry.
Pembicaraan mengenai kebohongan George W Bush itu merupakan berita utama di sejumlah kalangan di AS. Media massa menempatkan isu tersebut sebagai laporan utamanya.
Jaringan televisi CNN dalam beberapa hari terakhir mendiskusikan secara intensif topik tersebut. “Apakah Presiden AS bohong?” ujar kalimat yang dilontarkan dalam berbagai diskusi tersebut.
Namun George W Bush menolak tuduhan melakukan kebohongan. Menurut George W Bush yang berbicara kepada pers di Afrika Selatan, Rabu lalu, mengatakan, dirinya masih percaya Saddam Hussein adalah ancaman bagi perdamaian dunia.
“Tidak ada keraguan di benak saya bahwa Saddam Hussein adalah ancaman bagi perdamaian dunia. Tidak ada keraguan di benak saya bahwa AS, bersama-sama dengan sekutu dan kawan-kawannya, melakukan hal yang benar dalam menjatuhkan Saddam Hussein dari kekuasannya,” kata George W Bush.
Bahkan, kata George W Bush seperti dilaporkan CNN, mantan Presiden Bill Clinton juga menyerang Iraq berdasarkan laporan intelijen yang sama.
Hal yang lebih mengherankan Partai Demokrat adalah semua penentu kebijakan hukum, anggota Senat AS dan Kongres AS, termasuk anggota perwakilan Partai Demokrat, menyetujui pidato tersebut dan menjadikannya bahan acuan pada pengambilan keputusan selanjutnya.
Padahal, kata sejumlah wakil partai tersebut di Senat AS dan Kongres AS, persetujuan terhadap keinginan George W Bush untuk menyerang Iraq adalah karena Partai Demokrat tidak ingin menganggap remeh George W Bush sebagai presiden. Tapi kenyataannya, pemerintahan George W Bush tidak memiliki rencana yang jelas tentang apa yang akan dilakukan di Iraq.
Serangan bertubi-tubi dari kubu Partai Demokrat kepada George W Bush itu, dinilai Partai Republik sebagai senjata untuk menjatuhkan partainya pada Pemilu 2004 yang akan datang.
Partai Demokrat memang saat ini sedang mengumpulkan kekuatan untuk menjatuhkan George W Bush, yang berkeinginan menduduki jabatan Presiden AS untuk kedua kalinya.
Dalam Pemilu tahun 2000, Partai Demokrat harus gigit jari ketika calon Presiden Al Gore kalah tipis dari George W Bush. Sebelumnya, Partai Demokrat berhasil menempatkan Bill Clinton untuk dua periode sebagai Presiden AS dan menjadi salah satu presiden favorit sepanjang sejarah negara tersebut.
Menurut Ketua Komite Nasional Partai Republik Ed Gillespie dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu, tuduhan kebohongan yang dilontarkan para tokoh Partai Demokrat hanyalah ditujukan untuk meraih popularitas menjelang Pemilu 2004. “Demokrat sedang bermain politik,” katanya singkat.
Saat ini sudah ada sembilan calon presiden dari Partai Demokrat, sementara Partai Republik belum memunculkan nama lain selain George W Bush.(astg/ant)