Hidayatullah.com—Sementara kematian sedikitnya 27 migran di English Channel belum lama ini telah mengejutkan Inggris dan Prancis, korban kapal karam sebesar itu tidak jarang terjadi di perairan sekitar Eropa.
Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sebanyak 1.600 orang meninggal atau hilang di Laut Mediterania tahun ini saja, lansir Euronews Kamis (25/11/2021).
Tahun ini, rute migran tersibuk dan paling mematikan ke Eropa adalah perairan Mediterania bagian tengah, di mana orang-orang berusaha menyeberang dengan perahu yang penuh sesak dari Afrika utara.
Korban tewas di Mediterania tahun ini lebih tinggi dari tahun 2020 tetapi bukan sesuatu yang mengagetkan.
Organisasi di bawah PBB International Organization for Migration (IOM) memperkirakan 23.000 orang tewas sejak 2014 ketika mencoba mencapai Eropa dari Afrika utara, termasuk lebih dari 5.000 orang pada tahun 2016 saja.
Dalam periode tujuh tahun yang sama, sekitar 166 orang telah meninggal di English Channel.
Pekan lalu, 85 orang tewas dalam dua insiden terpisah ketika mencoba mencapai Italia dari Libya, kata juru bicara IOM di Italia Flavio di Giacomo.
Menurutnya, insiden di English Channel itu – yang membuat Inggris dan Prancis bersitegang – menyedot perhatian media Eropa karena kejadian itu relatif baru.
“Eropa tidak terbiasa [dengan insiden ini] di dalam wilayah benua mereka, biasanya insiden itu terjadi di perbatasan terluar,” imbuhnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Eropa lebih menekankan pada pelatihan dan peningkatan kemampuan penjaga pantai Libya untuk mencegat kapal migran sebelum mereka dapat mencapai perairan Eropa.
Tetapi para kritikus mengatakan Eropa menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia di pusat-pusat detensi migran di Libya.
IOM telah mencatat 900 kematian di rute sekitar Canary Islands tahun ini, kata di Giacomo, tetapi jumlah sebenarnya bisa dua kali lipat “dan tidak ada yang terlalu memperhatikan tentang hal itu.”
Pekan ini saja, lebih dari 400 orang diselamatkan ketika mencoba mencapai kepulauan itu.
Organisasi pembela hak asasi manusia sering mengkritik pemerintah Eropa, karena tidak berbuat lebih banyak untuk menyelamatkan migran yang mencoba mencapai benua itu dengan perahu yang tidak layak untuk melaut.*