Hidayatullah.com–Seorang taipan media Mesir, yang dekat dengan pemerintahan saat ini, ditahan berkaitan dengan dugaan kasus seksual.
Kejaksaan Mesir mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan-laporan yang menuding pengusaha Mohamed al-Amin melakukan pelanggaran seksual terhadap anak-anak perempuan yang tinggal di sebuah panti asuhan miliknya dan membawa mereka berlibur di vila, lapor The Guardian Kamis (13/1/2022).
Amin, yang dikenal sebagai pendiri media pro-pemerintah CBC pada tahun 2011, ditangkap hari Jumat (7/2/2022) dan ditahan selama 4 hari. Namun, pengadilan pada hari Ahad (9/1/2022) memperpanjang masa penahanannya selama 15 hari. Dalam persidangan tersebut Amin berkata, “Saya tidak melakukan kesalahan apapun. Saya memperlakukan anak-anak perempuan itu seperti anak saya sendiri.”
Tuduhan pelanggaran seksual di panti asuhan Safe Hands Home for Girls itu pertama kali diangkat ke publik pada bulan Desember 2021 oleh organisasi kemanusiaan Missing Children.
Pendiri organisasi itu Rami el-Gebali mengatakan kepada The Guardian bahwa pada pertengahan Oktober seorang aparat di Kementerian Sosial memberitahu ada banyak pengaduan terkait panti asuhan tersebut dan kementerian lamban menanganinya. Kementerian Sosial mengatakan bahwa panti itu sudah ditutup pada 29 November.
Tiga gadis panti, berusia antara 13 dan 18 tahun, mengadu kepada Missing Children bahwa Amin telah mencabuli mereka dan membawa mereka ke sebuah vila di pantai Utara Mesir. Mereka mengaku dipaksa mengenakan pakaian terbuka dan menari di depan Amin. Gadis yang berusia 13 mengaku disodorkan perjanjian kawin kontrak dan dipaksa untuk menandatanganinya.
Dalam acara bincang-bincang Sada El Balad, Menteri Sosial Niveen Qabbag mengaku terkesan dengan fasilitas yang ada panti tersebut ketika dia meresmikannya pada Maret 2021. Dia mengatakan bahwa sudah umum diketahui Amin kerap menginap di panti tersebut bersama istrinya, dan bahwa kementerian bertindak cepat menutup panti begitu kabar pencabulan itu muncul.
Amin menjadi terkenal pada Juli 2011, ketika ia meluncurkan saluran berita CBC menyusul Arab Sping.
Ketika Presiden Abdel Fattah al-Sisi berkuasa pada tahun 2014, Amin ditunjuk sebagai dewan pengawas untuk dana pembangunan yang dibentuk pemerintah Long Live Egypt. Konon, perusahaan Amin mendonasikan 1,2 miliar pound Mesir ke sana.
Menyusul kabar penangkapannya, anggota parlemen Mostafa Bakry membela Amin di Twitter, menyebutnya sebagai “orang pertama yang berdonasi ke Long Live Egypt” dan “seorang lelaki yang dikenal akan keimanan dan kesalehannya”.