Hidayatullah.com—Derara Hurisa asal Ethiopia hari Ahad 12 September memenangkan lomba maraton Vienna City, tetapi langsung didiskualifikasi segera setelah diketahui sol sepatunya 1 cm lebih tebal sehingga melanggar peraturan.
Hurisa mencapai garis akhir dalam waktu 2:09:22, tetapi kurang dari 45 menit kemudian terpaksa mengurungkan kegembiraannya sebab sol bawah sepatunya memiliki ketebalan 5 cm.
Sol sepatu lomba lari jarak jauh di jalan raya ketebalannya tidak boleh melebihi 4 cm dan Hurisa mengenakan sepasang sepatu yang berbeda dari yang dicantumkannya di formulir lomba.
“Dalam technical meeting kami juga sudah menekankan aturan soal sepatu. Sayangnya, tidak ada pilihan lain kecuali mendiskualifikasi atlet tersebut,” kata koordinator lomba Hannes Langer seperti dikutip Reuters (12/9/2021).
“Ini pertama kalinya hal seperti ini terjadi. Saya cukup yakin bahwa mulai sekarang akan ada pemeriksaan guna menghindari hal semacam ini terjadi lagi dalam perlombaan besar,” imbuhnya.
Dengan demikian Leonard Langat pelari asal Kenya, yang menyentuh garis akhir tiga detik di belakang Hurisa, dinyatakan sebagai pemenang.
“Tentu saja saya lebih suka bila menang dengan menembus pita,” kata Langat. “Saya tidak tahu tentang diskualifikasi itu sampai mereka memberi tahu. Tentu saja tujuan saya menang dan puji Tuhan pada akhirnya saya berhasil.”
Lomba itu, yang biasanya digelar bulan April setiap tahun, dilaksanakan dalam kondisi panas ekstrem sehingga banyak peserta mengeluh. Acara itu juga diliputi duka disebabkan kematian seorang peserta setengah maraton.
Pihak penyelenggara mengatakan seorang pelari Austria ambruk di akhir lomba dan dilarikan ke rumah sakit di mana pria berusia 40-an tahun itu wafat.
“Kami sangat berduka dengan kejadian ini. Belasungkawa mendalam kami sampaikan kepada keluarga pelari tersebut,” kata panitia lomba Wolfgang Konrad. “Pihak penyelenggara tidak mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut,” imbuhnya.*