Hidayatullah.com– Para diplomat Prancis, hari Kamis (2/6/2022), melakukan aksi mogok kerja untuk pertama kalinya kurun 20 tahun sebagai protes atas kurangnya pengakuan, sarana yang berkurang, serta reformasi yang digencarkan oleh Presiden Emmanuel Macron yang menurut mereka dapat merusak posisi Prancis di kancah global.
Dilansir Reuters, ratusan staf diplomatik di dalam dan luar negeri – termasuk beberapa duta besar – ambil bagian dalam aksi mogok, yang diprakarsai oleh pegawai muda di lingkungan Kementerian Luar Negeri Prancis. Banyak orang menunjukkan dukungan terhadap aksi mereka di media sosial dengan tagar #Diplo2metier (diplomat profesional).
“Upaya membela kepentingan Prancis dan melayani Prancis tidak mengalami peningkatan,” cuit Konjen Prancis di San Francisco di Twitter. “Tidak diragukan lagi kita perlu mereformasi dan memperkuat diplomasi kita, tetapi bukan menghapusnya,” kata diplomat berpengalaman 18 tahun itu.
Pemogokan datang pada saat yang buruk bagi Presiden Macron, yang terpilih kembali untuk periode kedua pada bulan April, yang berusaha memainkan peran utama dalam usaha Uni Eropa mengatasi masalah invasi Rusia ke Ukraina. Prancis memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa hingga akhir Juni.
Para diplomat memprotes reformasi sektor publik yang diprakarsai oleh Macron yang akan mengubah struktur karir diplomatik. Namun, mereka juga khawatir tentang pemotongan anggaran selama bertahun-tahun yang menyebabkan penurunan staf sekitar 20% sejak 2007.
“Kami lelah dalam menghadapi tekanan terus-menerus menghadapi kabar-kabar internasional dan Eropa, di mana kami selalu diminta untuk berbuat lebih banyak sementara kami hanya memiliki sarana yang lebih sedikit,” kata seorang diplomat senior di Paris.
Di masa lalu Macron menuduh bahwa diplomat terkadang bekerja melawan eksekutif, sementara di kalangan diplomat muncul perasaan bahwa kinerja mereka kurang dihargai.
“Diplomat Prancis mengabdikan jiwa dan raganya, tetapi jam kerja berlebihan, dibayar rendah, dan kekurangan staf,” cuit Dubes Prancis untuk Azerbaijan Zacharie Gross di Twitter.
Prancis memiliki jaringan diplomatik terbesar ketiga di dunia. Sekitar 1.800 diplomat dan sekitar 13.500 pejabat bekerja di kementerian luar negeri.*