Hidayatullah.com– Pihak berwenang di Afghanistan mengakhiri pencarian penyintas dari gempa bumi yang menewaskan sedikitnya 1.000 orang, kata seorang pejabat senior hari Jumat (24/6/2022).
Sekitar 2.000 orang terluka dan 10.000 rumah rusak sebagian atau seluruhnya pada saat terjadi gempa bumi hari Rabu di daerah sekitar perbatasan dengan Pakistan, kata Mohammad Nassim Haqqani, seorang jubir untuk kementerian urusan bencana, kepada Reuters.
“Operasi pencarian sudah selesai. Seribu orang tewas dan sekitar 2.000 orang mengalami luka serius atau ringan,” kata Haqqani.
Dia tidak menjelaskan kenapa upaya pencarian korban selamat dihentikan setelah 48 jam. Padahal dalam peristiwa gempa lain ada korban yang masih bisa diselamatkan lebih dari dua hari setelah kejadian.
Gempa dengan magnitudo 6,1 hari Rabu mengguncang kawasan pegunungan gersang sekitar 160 km jauhnya dari Kabul ke arah tenggara.
Minimnya sarana dan prasarana telekomunikasi dan jalan mempersulit upaya penyaluran bantuan.
“Kementerian Kesehatan tidak memiliki obat-obatan yang cukup. Kami memerlukan bantuan medis dan kebutuhan lain karena ini adalah bencana besar,” ujarnya.
Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semua pada hari Kamis mengatakan berencana untuk mengirimkan bantuan. Sementara pasokan dari negara tetangga Pakistan sudah melintasi perbatasan.
India, yang sudah tidak memiliki perwakilan diplomatik di Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa, mengatakan sudah mengirim 27 ton bantuan yang diserahkan ke organisasi-organisasi internasional.
Kebanyakan wilayah di Asia Selatan aktif secara seismik karena adanya lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India yang mendorong ke arah utara mendesak lempeng Eurasia.
Pada tahun 2015, gempa bumi mengguncang bagian timur laut Afghanistan, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan tetangganya.*