Hidayatullah.com — Kepolisian telah menahan puluhan Syiah di Kashmir yang dikelola India yang ikut serta dalam perayaan Asyura.
Puluhan warga Syiah turun ke jalan menentang pembatasan keamanan yang ketat di beberapa bagian kota Srinagar, mereka juga meneriakkan slogan-slogan keagamaan. Pembatasan oleh pemerintah India itu termasuk larangan prosesi atau perayaan keagamaan Syiah.
Muharram adalah salah satu bulan paling suci Syiah, di mana hari Asyura dirayakan. Dalam perayaan itu, penganut Syiah akan meneriakkan slogan-slogan untuk berduka atas kematian cucu Nabi Muhammad Hussein dan 72 sahabat dalam pertempuran di Karbala, Iraq.
Pada tahun 2020, puluhan warga Syiah ketika pasukan India menembakkan peluru senapan dan gas air mata untuk membubarkan perayaan Asyura.
Beberapa perayaan besar di bulan Muharram, termasuk Asyura, telah dilarang di Kashmir sejak pemberontakan bersenjata pecah pada tahun 1989. Pemberontakan itu menuntut kemerdekaan wilayah Kashmir dari India atau menolak penggabungannya dengan negara tetangga, Pakistan.
Puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan pasukan pemerintah tewas dalam konflik tersebut.
Muslim Kashmir telah lama mengeluh bahwa pemerintah membatasi kebebasan beragama mereka dengan dalih menjaga hukum dan ketertiban sambil mempromosikan ziarah tahunan Hindu ke Kuil Amarnath di sebuah gua Himalaya yang menarik ratusan ribu pengunjung.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ziarah Hindu yang sedang berlangsung telah menarik ratusan ribu pengunjung dari seluruh India di tengah keamanan besar-besaran, dengan puluhan ribu tentara menjaga rute menuju gua.*