Hidayatullah.com—CNN meminta maaf menyusul insiden syuting di lokasi pembunuhan massal di pusat penitipan anak di Uthai Sawan, Nong Bua Lamphu, yang menjadi lokasi pembunuhan berdarah itu. CNN juga mencabut video tersebut dari situsnya.
Dua jurnalis CNN – seorang Australia, 47, dan seorang Inggris, 34 – didenda 5.000 baht dan meninggalkan negara itu setelah pihak berwenang menemukan bahwa mereka telah menyalahgunakan visa turis.
Namun, mereka dibebaskan dari tuduhan memasuki dan merekam adegan tanpa izin. Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Jenderal Surachate Hakparn mengatakan, penyelidikan menemukan bahwa tim mendapat izin dari petugas kesehatan yang berada di tempat kejadian.
Kedua wartawan itu tidak menyadari bahwa petugas kesehatan tidak memiliki wewenang untuk memberikan izin masuk ke tempat itu, katanya. Kedua jurnalis tersebut juga menyampaikan permintaan maaf.
“Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat Thailand, terutama keluarga korban tragedi itu,” kata kru CNN, Anna Coren. “Kami sangat menyesal atas tindakan kami yang telah menambah kesedihan dan penderitaan. Itu bukan niat kami,” kata, Anna.
Sementara itu, executive vice president dan general manager CNN International, Mike McCarthy juga meminta maaf. Dalam sebuah pernyataan, dia menyesali kesalahan yang dibuat dan kesulitan yang mungkin dihadapi polisi Thailand
Dia mengatakan CNN telah berhenti menyiarkan laporan tersebut dan menarik video dari situs webnya. “Partai kami tidak pernah bermaksud untuk melanggar aturan apa pun dan tidak ada penjagaan polisi di sekitar tempat kejadian pada saat itu.”
“Setelah merekam sekitar 15 menit, tim mencoba pergi, namun gerbang kompleks ditutup dan dipasang garis polisi, mereka harus memanjat pagar untuk keluar,” katanya.
Foreign Correspondents’ Club to Thailand (FCCT) menegaskan bahwa tindakan kedua awak CNN tersebut tidak profesional dan melanggar etika jurnalistik dalam pemberitaan kejahatan. Pada hari Kamis seorang polisi yang dipecat membunuh 36 orang termasuk 24 anak-anak antara usia dua dan empat dan 12 orang dewasa termasuk istrinya di Uthai Sawan di provinsi Nong Bua Lamphu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pria 34 tahun itu dilaporkan membunuh 23 anak yang sedang tidur setelah mereka selesai menikmati makan siang. Pembunuh itu kemudian melarikan diri dari tempat kejadian dan kembali ke rumah dan membunuh istri dan putranya sebelum melakukan bunuh diri.*