Hidayatullah.com — Seorang supir taksi Qatar mengusir wartawan dari mobilnya dan menurunkannya di tengah jalan usai dia mengetahui kalau penumpangnya itu orang Yahudi ‘Israel’.
Dor Hoffman, wartawan yang sedang meliput Piala Dunia di Qatar, mengaku bahwa dia memesan taksi pada Kamis pagi. Di tengah jalan, tiba-tiba supir taksi tersebut berhenti dan menyuruh Hoffman untuk turun setelah mengetahui bahwa ia adalah orang ‘Israel’.
Sang supir taksi yang merupakan orang Qatar juga menolak uang yang diberi Hoffman sambil mengatakan, “Mereka (Zionis Israel) membunuh saudara-saudara (Palestinya) nya.”
“Dia berhenti di antah berantah, mengatakan dia tidak akan mengambil uang karena kami membunuh saudara-saudaranya,” kata wartawan KAN News itu. Hoffman akhirnya berpindah ke taksi lain.
Qatar, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, tidak memiliki hubungan resmi dengan Zionis tetapi bekerja sama secara sementara untuk memungkinkan orang Palestina dan ‘Israel’ menghadiri kompetisi sepak bola internasional yang mereka gelar.
Juga diusir oleh penjaga dari pantai Qatar
Wartawan ‘Israel’ itu lebih lanjut mengklaim bahwa penjaga keamanan dikirim untuk mengusir dia dan kru filmnya dari pantai Qatar setelah dia meminta restoran lokal untuk membuat film di tempatnya. “Pemiliknya bertanya untuk mengetahui dari mana kami berasal…dia memanggil penjaga keamanan untuk mengawal kami pergi setelah mengetahui kami orang Israel,” kata Hoffman.
Pemiliknya juga mengambil telepon Hoffman, menuntut dia menghapus setiap foto yang diambil di restorannya, klaim reporter itu. “Saya merasa terancam.”
“Ini adalah hal-hal yang terjadi dan harus didiskusikan,” simpul Hoffman. “Kita harus belajar mengatasi insiden ini, sebagai orang ‘Israel’ dalam keadaan bermusuhan. Itu bisa terjadi pada siapa saja… kita perlu menjaga diri kita sendiri aman dan memahami ini adalah bagian dari kesepakatan [bepergian ke Qatar]. Saya tidak tertarik dengan cerita-cerita ini, saya ingin berbicara tentang sepak bola.”
Kemudian pada hari Kamis, Hoffman menulis di Twitter bahwa “setiap orang Israel yang bepergian ke Qatar harus mengatakan bahwa mereka berasal dari Malta… Tidak ada yang tahu apa-apa tentang Malta”.*