Hidayatullah.com–Pemerintah Yaman dengan kelompok pemberontak Syiah Hautsi (Al Houthi) sudah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri krisis politik selama beberapa pekan.
Berdasarkan kesepakatan, pemerintah baru akan dibentuk dan pemberontak Syiah Hautsi serta kelompok separatis lain di wilayah selatan negara itu akan mengajukan calon perdana menteri dalam waktu tiga hari ini. [Baca: Presiden Yaman Mundur Setelah Tekanan Kelompok Syiah]
Kesepakatan dicapai hanya beberapa jam setelah Mohammed Basindwa mengundurkan diri dari kursi perdana menteri di tengah-tengah meningkatkan bentrokan antara kelompok pemberontak dan paukan pemerintah di ibukota Sanaa. [Baca:
Presiden, PM dan Kabinet Yaman Mundur dari Jabatannya]
Sejumlah korban jiwa dan retusan orang mengungsi dari rumahnya sejalan karena mengingkatnya bentrokan di Sana’a.
Presiden Abdrabuh Mansur Hadi, utusan PBB, Jamal Benomar, serta perwakilan-perwakilan dari kekuatan politik Yaman, menghadiri penandatangan kesepakatan, Ahad 21 September.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Wartawan BBC di Sanaa, Mai Noman, melaporkan pembentukan pemerintahan bersatu nasional di bawah perdana menteri yang baru merupakan salah satu tuntutan dari Syiah Hautsi.
Sebagaimana diketahui, pemberontak Syiah Al Houthi yang merupakan minoritas, melakukan pemberontakan sejak tahun 2004 untuk menuntut ekonomi yang lebih luas di Provinsi Saada di sebelah utara Yaman.*