Hidayatullah.com– Kepolisian menembakkan air berwarna biru dan berbau dari meriam air (water cannon) ke arah Masjid Kowloon saat hendak menghentikan aksi unjuk rasa di areal wisata dan bisnis Tsim Sha Tsui, Ahad (20/10/2019).
Masjid Kowloon merupakan salah satu bangunan suci umat Muslim terbesar di Hong Kong.
Atas kejadian itu, Pemimpin Hong Kong Carrie Lam meminta maaf ke publik pada Senin (20/10/2019).
Peristiwa itu terjadi saat rakyat Hong Kong menggelar unjuk rasa pada Ahad. Kejadian ini merupakan insiden terbaru yang terjadi di Hong Kong sejak wilayah itu jatuh pada krisis politik dalam lima bulan terakhir.
Ketika bentrok terjadi, polisi menyemprotkan air dari water cannon untuk membubarkan pengunjuk rasa. Tetapi ini bukan air biasa yang disemprotkan ke massa, melainkan cairan berwarna biru.
Tak lama kemudian, cairan biru ikut menodai gerbang dan anak tangga menuju Masjid Kowloon, di antara tempat ibadah utama di Hong Kong yang menjadi titik kumpul sejumlah orang, termasuk para wartawan.
Noda biru dari water cannon masih membekas di jalan depan masjid di saat para umat Muslim datang untuk shalat berjamaah pada hari Senin.
Baca: Pelajar Hong Kong Bolos Sekolah untuk Ikut Demonstrasi
Unjuk rasa pada Ahad itu berlangsung setelah pada pekan lalu otoritas Hong Kong menyampaikan pidato kebijakan tahunannya. Dalam pidatonya, Lam mengaku sedang berupaya meredakan ketegangan dengan mencari cara mengatasi masalah tempat tinggal yang kian langka di Hong Kong.
Lam berjanji pula akan membatalkan rancangan undang-undang ekstradisi ke China. Rancangan beleid itu merupakan di antara penyebab aksi protes panjang di Hong Kong.
Ia juga berjanji akan membangun dialog dengan masyarakat, tetapi menolak memenuhi permintaan lain demonstran.
Lam menyempatkan berkunjung ke Masjid Kowloon, Senin, sebelum bertolak ke Jepang untuk menghadiri upacara naik tahta Kaisar Naruhito di Tokyo.
Ketika itu, warga Hong Kong tengah membersihkan noda dan kotoran akibat aksi unjuk rasa pada malam sebelumnya.
Dalam kunjungannya pada Senin pagi itu, Lam yang memakai syal menyampaikan permintaan maaf kepada para pemimpin kaus Muslim di Hongkong, menurut juru bicara Lam.
Sementara itu, Kepala Imam masjid, Muhammad Arshad, menyampaikan, permintaan maaf Lam “diterima”, dan komunitas Islam di Hong Kong berharap masyarakat dapat kembali hidup damai.
Sedangkan kepolisian lewat pernyataan tertulisnya mengatakan, pihaknya tak sengaja menodai gerbang masjid dengan cairan biru.
Kepolisian menyebut bahwa mereka “menghormati kebebasan beragama dan akan melindungi seluruh tempat ibadah” di Hong Kong.
Sementara itu, di sekitar Semenanjung Kowloon, sejumlah demonstran membakar pertokoan dan menggambar grafiti di jalan saat bentrok dengan aparat kepolisian.
Selama dua pekan ketegangan di Hong Kong sempat mereda. Namun tensi memanas kembali pasca pengunjuk rsa kembali terlibat bentrok dengan aparat polisi pada Ahad.
Demonstrasi pada Ahad itu dihadiri puluhan ribu orang, ini menunjukkan menguatnya dukungan kepada aksi anti-pemerintah di Hong Kong.
Pengunjuk rasa terdiri dari keluarga dan orang lanjut usia. Mereka turun ke jalan mengikuti aksi protes damai di Hong Kong.
Banyak dari demonstran yang memakai masker dan payung untuk menyembunyikan wajah sebagai bentuk protes terhadap aturan anti-masker yang disahkan pada bulan ini untuk membatasi demonstrasi.
Baca: Pengadilan Hong Kong Tolak Penangguhan Larangan Demonstran Pakai Masker
Sedangkan kelompok pendemo yang lebih keras, yaitu para anak muda, masih terus bentrok dengan anggota kepolisian.
Pendemo ini menargetkan bank dan pertokoan yang dinilai punya hubungan dengan China. Mereka pun merusak pintu depan toko, menyalakan api di areal perbelanjaan serta pusat bisnis di Nathan Road, pusat Semenanjung Kowloon.
Pendemo dalam tuntutannya meminta hak memilih universal, penyelidikan independen terhadap aksi brutal kepolisian, dan pengampunan (amnesti) terhadap para demonstran yang kena pidana.
Pendemo juga mendesak otoritas Hong Kong untuk berhenti menyebut para pengunjuk rasa sebagai perusuh.
Lebih 2.600 Ditahan
Aksi protes memanas di Hong Kong sejak Juni. Sejak itu hingga saat ini, sudah 2.600 orang ditahan. Sebagian besar tahanan adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Selama unjuk rasa berlangsung, dua demonstran telah ditembak. Pun, banyak korban luka-luka.
Banyak rakyat Hong Kong memprotes upaya pemerintah China yang hendak membatasi kebebasan di kota semi otonom itu.
Pengamat memperkirakan, kerugian yang disebabkan aksi protes panjang di Hong Kong kemungkinan akan ditanggung oleh para pengusaha. Namun, masalahnya, cuma sedikit pebisnis yang mengajukan asuransi atas usahanya.
Sejak China mengambil alih kekuasaan di Hong Kong dari Inggris pada tahun 1997, Beijing menerapkan sistem “satu negara, dua sistem” di wilayah itu.
Baca: Demonstran Pro-Demokrasi Hong Kong Minta Bantuan Bekas Penjajahnya
Aksi protes itu dinilai menjadi tantangan bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia berkuasa. Beijing sudah menyangkal anggapan pihaknya berupaya mencabut kebebasan di Hong Kong. Xi Jinping berjanji akan melawan tiap upaya yang ingin merusak keutuhan negara komunis tersebut.
Seiring dengan resesi ekonomi yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir, Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan pada Ahad menawarkan dukungan pada usaha kecil dan menengah yang merugi akibat aksi massa.
“Kami sedang mempelajari modal bantuan ketiga (untuk pengusaha UKM, red),” ujar Paul lewat blognya kutip dari Reuters.
Para demonstran kembali merencanakan aksi protes dalam mal di wilayah utara Distrik Yuen Long pada pukul 19.00 waktu setempat, Senin. Aksi digelar untuk mengingat kembali insiden penganiayaan aktivis oleh massa di daerah itu, tiga bulan lalu.*