Hidayatullah.com—Suriah negara yang porak-poranda dan masih dilanda perang kini berada ditepi bencana lain seiring dengan kedatangan musim kemarau.
Badan urusan pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Program, hari Selasa (8/4/2014) memperingatkan bahwa jutaan nyawa terancam, karena kekeringan akan mengurangi produksi gandum yang kini hanya mampu panen 1,7 juta sampai 2 juta metrik ton.
Apabila hujan tidak turun sebelum panen pada pertengahan Mei, harga bahan makanan pokok itu akan melonjak tinggi dan Suriah harus mengimpor lebih banyak gandum, sedikitnya 5,1 juta ton seperti yang diperlukan pada musim sebelumnya, kata WFP.
“WFP khawatir dengan dampak kekeringan yang mengancam wilayah barat laut negara itu, terutama Aleppo, Idlib dan Hama, di mana curah hujan kurang dari setengah dari rata-rata jangka panjang dan berpotensi memberikan dampak besar bagi panen sereal itu selanjutnya,” kata jurubicara WFP Elizabeth Byrs.
“Ini bisa membahayakan nyawa jutaan orang jika kekeringan terus berlanjut,” kata Byrs kepada para reporter dikutip AFP.
Suriah terakhir dihantam bencana kekeringan pada 2008, atau tiga tahun sebelum dilanda perang saudara.
Byrs mengatakan, jumlah orang Suriah yang membutuhkan bantuan darurat pangan diperkirakan akan naik menjadi 6,5 juta dari jumlah sekarang 4,2 juta.
WFP, yang pada bulan Maret mengatakan mencatat ada 4,1 juta orang yang butuh bantuan pangan, hari Senin kemarin mengatakan pihaknya harus memangkas jumlah bantuan paket makanan yang dikirim ke Suriah, karena kekurangan dana bantuan dari negara-negara donor.*