Hidayatullah.com–Yayasan Bantuan Kemanusiaan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan (IHH) menyambut warga yang keluar dari Al Vaer, wilayah yang dikepung rezim Suriah.
IHH, menyambut konvoi ketiga tentara oposisi dan masyarakat yang dipindahkan dari daerah Vaer provinsi Idlib di Suriah utara.
Konvoi ketiga berjumlah lebih dari 2 ribu orang ini dipindahkan dari daerah Vaer di Homs, mencapai wilayah utara Idlib pada waktu pagi hari.
Sementara itu, truk-truk bantuan untuk orang-orang Turkmen yang menjadi korban perang di Suriah, disediakan oleh Asosiasi Persaudaraan Nasionalis Turki (TÜMYAD) telah mulai melakukan perjalanan.
Baca: Oposisi Suriah: “Tak Ada yang Lebih Berharga Melebihi Darah Kita’
Makanan, minuman, pakaian dan bahan-bahan kebutugan dibungkus dalam kotak oleh TÜMYAD di pusat wilayah Fatih Istanbul.
Di setiap truk-truk yang membawa bantuan yang disediakan oleh TÜMYAD untuk orang-orang Turkmen yang telah menjadi korban perang itu juga diberi nama-nama anggota polisi yang tewas, demikian tulir TRT.
TÜMYAD, mengirim truk bantuan untuk Suriah setiap minggu. Pihak lembaga kemanusiaan menilai, pengepungan oleh rezim Bashar al-Assad dan sekutunya ini merupakan pelanggaran gencatan senjata.
Ratusan orang naik bus hari Sabtu yang keluar dari Al Waer, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SHOR) yang berbasis di Inggris.
Al-Waer, perkiraan memiliki 75.000 penduduk. Wilayah ini dulunya dikenal sebagai pusat perlawanan terhadap Presiden Bashar al-Assad tahun 2011, telah berada di bawah pengepungan rezim sejak 2013, memicu kekurangan obat-obatan dan makanan.
Baca: Iran Beri Pelatihan Militer Pada Mahasiswa Imam Hossein untuk Berperang di Suriah
PBB belum mampu memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke daerah itu sejak September 2016.
Evakuasi ini adalah fase ketiga kesepakatan yang dicapai tahun lalu. Berdasarkan kesepakatan, antara 10.000 dan 15.000 orang akan dievakuasi meninggalkan lingkungan tersebut.
Menurut kantor berita SANA Suriah, tahap baru evakuasi lingkungan al-Waer dimulai hari Senin (27/03/2017), melibatkan 466 orang – termasuk 129 pejuang oposisi.
Gubernur provinsi, Talal Barrazi sebelumnya mengatakan, seluruh proses evakuasi akan memakan waktu enam hingga delapan minggu.*