Hidayatullah.com–Wartawan lepas Anadolu Agency (AA), asal Suriah, Majid Dirani tewas oleh pasukan rezim Bashar al Asaad di Daraya, pinggiran Damaskus, Suriah, sebagaimana berita yang telah dikonfirmasi koresponden organisasi Suriah dikutip oleh Middle East Monitor, Sabtu, (22/02/2016).
Menurut koresponden Anadolu Agency asal Suriah, Mohammed Misto, yang berada di perbatasan Turki-Suriah, provinsi Kilis, ketika ia tahu berita kematian Dirani, bentrokan sengit sedang terjadi antara pasukan rezim Bashar al-Assad dan Tentara Pembebasan Suriah di front timur dan barat Daraya sejak awal Januari.
“Sayangnya, Majid kehilangan nyawanya ketika ia terkena potongan pecahan peluru dari tank rezim pada Jumat sore ketika mencoba untuk mengambil foto tembakan mortir dan pesawat pengintai terbang di atas daerah itu,” kata Misto.
“Dia mulai program sarjananya di jurusan teknik komputer di Universitas Damaskus pada tahun 2011. Namun, ia keluar dari masa pendidikannya karena perang saudara Suriah,” tambahnya.
Dulu, selama demonstrasi damai melawan rezim Assad, Majid aktif mengambil foto-foto, yang kemudian ia posting di platform media sosialnya. Sejak Desember lalu, ia bekerja dengan Anadolu Agency sebagai wartawan lepas.
“Kami biasa memanggilnya ‘mata kami di Daraya’,” kata Misto.
Oktober lalu, reporter Salih Mahmoud Leyla dan freelancer Vesim el Adil untuk Anadolu Agency juga tewas dalam dua serangan berbeda di dekat Aleppo.
Menurut PBB, lebih dari 400.000 warga Suriah tinggal di daerah terkepung dengan sedikit atau tanpa akses suplai dasar sama sekali di tengah perang saudara yang telah menewaskan lebih dari 250.000 jiwa.*/Karina Caffinch