Hidayatullah.com–Pemimpin rezim Suriah itu dilaporkan meninggalkan Damaskus dengan konvoi militer dan bersembunyi di Pangkalan Ydara Khmeimim yang dikendalikan Rusia di Pantai Suriah.
Rekaman yang dilihat oleh Baghdad Post menunjukkan Bashar al Assad di dalam sebuah ruangan tak berjendela bersama dengan para pejabat Iran sebagai antisipasi serangan AS yang akan segera terjadi.
Foto-foto resmi juga menunjukkan dia di dalam sebuah ruangan kecil seperti ruangan bunker dengan delegasi dari Iran, sekutu penting dan musuh bebuyutan Amerika Serikat.
Kampanye pemboman diperkirakan memiliki lingkup yang lebih luas dari tahun lalu ketika Amerika menembakkan Rudal Tomahawk ke arah sebuah pangkalan udara pasca serangan kimia yang sama terjadi.
Baca: Rangkaian Ledakan Di Damaskus, Setelah Trump Umumkan Serang Suriah
Sementara itu rezim Assad telah mulai menyembunyikan aset-aset militernya beserta aset milik Rusia dengan harapan untuk melindungi semua itu dari pasukan angkatan udara dan laut AS terbesar sejak Perang Iraq 2003 yang bersiap menarget mereka.
Badan intelejen AS telah melacak pesawat Suriah dipindahkan dari markas mereka ke bawah kendali Rusia atau dengan kehadiran Rusia, dengan keyakinan bahwa Washington akan ragu-ragu menyerang aset-aset Rusia.
Apa yang kita ketahui sejauh ini? Di bawah ini catatan The Sun, Jumat (13/04/2018).
- Sebuah serangan kimia, menggunakan “gas klorin beracun” terjadi di Douma yang terkepung pada Sabtu
- Puluhan orang terbunuh, mereka yang terkena dampak serangan kimia itu mengalami “mulut berbusa, sianosis dan luka bakar kornea”
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi bahwa 500 orang menunjukkan gejala terkena “bahan kimia beracun”
- Presiden AS Donald Trump pada Senin mendeklarasikan bahwa respon tegas akan dibuat dalam waktu 24 hingga 48 jam
- Pejabat Senior Rusia memperingatkan bahwa Moskow akan menembak jatuh roket AS jika Washington melancarkan serangan >>>> [bersambung]