Hidayatullah.com–Rezim Suriah, yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al-Assad, telah menggunakan senjata kimia sebanyak 211 kali sejak krisis terjadi, Syrian Network for Human Rights (Jaringan Suriah Untuk Hak Asasi Manusia/SNHR) mengatakan kemarin seperti yang dilaporkan oleh Middle East Monitor pada Rabu 14 Februari 2018.
Sejumlah 1.421 orang telah terbunuh oleh serangan-serangan itu, tambah kelompok HAM Suriah tersebut.
Dari semua serangan kimia yang dilakukan itu, 33 terjadi sebelum Resolusi Dewan Keamanan PBB 2118 dikeluarkan pada 2013 dan 178 terjadi setelahnya. Resolusi tersebut memberikan kerangka untuk mengeliminasi persenjataan kimia rezim Suriah.
Baca: Helikopter Bashar al Assad Jatuhkan Gas Klorin ke Aleppo
Sedangkan 109 serangan terjadi setelah adopsi Resolusi PBB 2209 yang mengutuk penggunaan bahan kimia apapun sebagai senjata dalam Perang Sipil Suriah dan mengancam melakukan tindakan keras jika senjata kimia digunakan lagi dalam konflik tersebut.
Baca: Prancis Ancam akan Serang Suriah jika Terbukti Gunakan Senjata Kimia
Menurut laporan, Rusia gagal menghentikan penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah.
Menurut laporan, Rusia juga telah menggunakan lima kali vetonya untuk mendukung rezim, sehubungan dengan berkas senjata kimia – tiga kali dalam kurun waktu kurang dari sebulan untuk menghentikan Mekanisme Investigasi Gabungan yang mandatnya berakhir pada November lalu.
Rezim telah melakukan tiga serangan kimia sejak itu.
Pada 27 Oktober, Mekanisme Investigasi Gabungan PBB pada Persenjataan Kimia Suriah menyimpulkan bahwa rezim bertanggungjawab dalam membunuh setidaknya 100 orang di Khan Sheikhun, di wilayah Provinsi Idlib, dengan senjata kimia.*/Nashirul Haq AR