Hidayatullah.com–Rezim Suriah telah mencapai kesepakatan dengan kelompok oposisi untuk meninggalkan benteng pertahanan mereka di Douma menuju kota di wilayah utara negara itu yang dikelola oleh oposisi, media pro rezim Bashar al Assad melaporkan pada Ahad, lapor independent.co.uk.
Kantor berita pemerintah SANA, mengutip sumber di militer rezim, mengatakan kesepakatan itu akan melihat keberangkatan semua petempur Jaish al-Islam (Jaisyul Islam) ke Jarablus “dalam 48 jam”.
Sebagai gantinya Jaish al-Islam akan melepaskan tentara rezim yang ditahan, laporan itu mengatakan.
Hal itu terjadi setelah serangan kimia yang membunuh puluhan orang di Douma, diyakini dilakukan oleh rezim Suriah dan sekutu Rusianya.
Baca: Rezim Suriah Persiapkan Serangan ‘Besar’ ke Ghouta Timur
Belum ada komentar terkait hal itu dari Jaish al-Islam.
SANA melaporkan bahwa bus-bus telah dikirim ke kota untuk menjemput para tahanan yang dilepaskan oleh petempur oposisi dan untuk memindahkan kelompok oposisi dari wilayah itu menuju Suriah utara.
Sebelumnya, militer Rusia mengatakan sebuah operasi militer akan dimulai pada Ahad untuk mendorong petempur Jaish al-Islam keluar dari Kota Douma, Interfax melaporkan, setelah rezim Suriah mengatakan kelompok itu telah meminta negosiasi.
Kelompok oposisi itu sejauh ini telah menolak tawaran Rusia terkait jalur keluar aman dari Douma, yang berada dekat Damaskus, menuju wilayah oposisi di perbatasan dengan Turki.
Rezim hampir kuasai seluruh Ghouta timur
Baca: Jaisy Al Islam Memutuskan untuk Keluar dari Ghouta Timur
Pemimpin rezim Suriah Bashar al-Assad telah memenangkan kembali kekuasaan hampir seluruh Ghouta timur dalam operasi militer didukung Rusia yang dimulai pada Februari, meninggalkan hanya Douma di tangan oposisi.
Setelah jeda beberapa hari, pasukan rezim mulai kembali membombardir Douma pada Jumat.
Pada Ahad , militer rezim merilis sebuah video yang menunjukkan para tentara membuat kemajuan di Douma dari kota garis depan Rihan.
Video itu konon memperlihatkan tentara rezim memperkuat posisi di Rihan, dan bergerak di jalanan yang menyambungkan Rumah Sakit Ibnu Sina, sebuah rumah sakit di wilayah Adra, dekat Douma.*/Nashirul Haq AR