Hidayatullah.com—Diperkirakan 659 orang telah terbunuh dan lebih dari 2.000 lainnya cedera di Ghouta Timur, Suriah, sejak 18 Februari lalu.
Observatorium HAM untuk Suriah menyatakan penembakan mortir dan serangan udara telah menewaskan 659 orang sejak 18 Februari, sementara penembakan mortir oleh kelompok oposisi terhadap Damaskus menewaskan 27 orang.
Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) mengungkap data lebih banyak, tidak kurang dari 1.389 warga sipil terbunuh pada bulan Februari oleh para pihak yang terlibat konflik di Suriah, 67% di antaranya dibunuh di Ghouta Timur oleh pasukan Rezim Suriah, Bashar al Assad.
Sementara dari Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah, dalam sebuah pernyataan mengatakan sekitar 600 korban tewas warga sipil.
“Sejak 18 Februari, hampir 600 orang dilaporkan terbunuh akibat serangan udara dan darat di daerah kantong yang terkepung, sementara lebih dari 2.000 orang telah terluka,” kata Koordinator Kemanusiaan Regional PBB, Panos Moumtzis.
Baca: Pelanggaran Serius Hukum Internasional di Ghouta Timu dalam 9 Hari
“Pada saat yang sama, serangan di darat dan tembakan mortir dari Ghouta timur telah membunuh dan melukai puluhan warga sipil di daerah tetangga Damaskus,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Senin (05/03/2018).
Koordinator PBB tersebut menekankan bahwa dia tetap memperhatikan keamanan warga sipil di Suriah, bahkan setelah Dewan Keamanan PBB memilih untuk mengadopsi Resolusi 2401 pada 24 Februari lalu untuk melakukan gencatan senjata satu bulan di Suriah.
“Bukan saja hal ini tidak terjadi, dalam beberapa kasus kekerasan telah meningkat, terutama untuk hampir 400 ribu pria, wanita dan anak-anak di Ghouta Timur. Alih-alih keamanan sementara yang sangat dibutuhkan, kami terus melihat lebih banyak pertempuran, lebih banyak kematian, dan lebih banyak lagi laporan kelaparan dan rumah sakit yang dibom,” bunyi pernyataan tersebut.
Menurut PBB, 385 ribu orang telah mengungsi sejak Desember lalu. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada hari Senin bahwa jeda kemanusiaan harian diperkenalkan di Ghouta Timur, antara pukul 9 pagi dan 2 sore waktu setempat.
Meski Dewan Keamanan PBB sudah menetapkan resolusi gencatan senjata, rezim Bashar masih terus melakukan serangan udara hingga hari ini.*