Raut muka Rahmat terlihat berseri-seri yang merupakan refleksi suasana hati yang ia rasakan saat itu. Betapa tidak, di benaknya sudah terbayang keberhasilan menggapai cita-cita yang diimpikan, yakni menjadi anak yang berguna dan bisa membantu keluarga. Harapan itu sedikit terkuak dengan adanya suntikan dana yang meski nilainya tidak terlalu banyak namun cukup untuk mendorong Rahmat melanjutkan sekolah.
“Saya sangat terbantu sekali dengan adanya beasiswa ini dan bisa melanjutkan sekolah sampai tamat,” tutur Rahmat, usai menerima bantuan beasiswa dari Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Sumatra Barat, Sabtu (26/10) lalu.
Rahmat Vera begitu nama lengkap remaja yang masih duduk di bangku kelas II SMK Elektromotif Padang ini. Rahmat merupakan, satu dari ratusan pelajar dan mahasiswa yang menerima beasiswa Nusantara PKPU Sumbar. Menurutnya, bantuan PKPU ini sudah diterima nya sejak duduk di kelas I, yang waktu itu Rp32 ribu sebulan. Orang tua Rahmad tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan hanya mengirimkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. “Orang tua saya hanya mencarikan uang untuk belanja dan transportasi,” ujar pelajar asal Baso Kabupatena Agam ini.
Tekad Rahmad untuk melanjutkan sekolah ini memang perlu dukungan karena jarang anak petani yang bercita-cita tinggi untuk merubah kehidupan keluarganya. Penghasilan orangtua nya sebagai petani, menurutnya sangat pas-pasan apalagi harus menghidupi lima orang anak yang masih butuh bimbingan. Apalagi Rahmad berangkat meninggalkan kampungnya dengan niat untuk bersekolah dan menjadi orang yang berguna.
Beasiswa bagi 101 pelajar dan mahasiswa dari keluarga miskin atau kurang mampu ini diserahkan langsung oleh Manajer PKPU Sumbar Drs.H.A.Syafwan Nawawi,MA., dan Ketua Yayasan KITA/Buah Hati Hj.Neno Warisman. Total dana beasiswa yang diberikan PKPU itu berjumlah Rp3,81 juta/bulan dan ditambah Rp480 ribu/bulan untuk dana pembinaan. Acara yang berlangsung di Gedung Pertemuan Kaharuddin Rangkayo Basa ini merupakan rangkaian dari kegiatan ‘Gebyar Jelang Ramadhan’ bersama Hj.Neno Warisman.
“Kita sengaja menghadirkan Neno untuk berbagi pengalaman rohani karena beliau begitu konsisten dengan dakwah Islam dan beliau juga salah seorang donatur PKPU,” kata Ketua Pelaksana Faridansyah.
Sebelum ‘Talk Show’ di Padang, Neno juga mendapatkan perhatian yang luar biasa di Kota Bukittinggi, sehari sebelumnya. Rasanya, memang tak salah PKPU mendatangkan mantan penyanyi dan bintang film ternama ini. Karena selama dua jam berbagi pengalaman dan berdakwah di Gedung Rangkayo Basa, peserta tampak puas. Terutama kaum hawa yang banyak bertanya seputar pengalaman rohaniah Neno sehingga meninggalkan dunia gemerlap keartisan.
Pada kesempatan ini, Neno juga mengung kapkan keprihatinannya dengan kondisi bangsa saat ini yang telah luput untuk memperhatikan nasib kaum duafa. Para pemimpin bangsa, menurut Neno, hanyut dalam carut marut kondisi perpolitikan. Padahal kaum duafa dan anak terlantar jelas-jelas, tegas Neno, diatur dalam undang-undang dipelihara oleh negara.
“Harusnya anak terlantar dan fakir miskin dipelihara oleh negara tapi pemimpin kita justru sibuk baku hantam,” terang ibu tiga anak ini.
Karenanya, Neno sangat simpatik ketika ada lembaga PKPU yang menghimpun dana untuk membantu fakir miskin dan anak-anak terlantar secara terperinci dan transparan. PKPU ini, menurutnya sarana berzakat yang telah sesuai dengan tuntutan Islam. “Sebagai umat kita mengetahui kemana alurnya. Kita mendapatkan pelaporan dan mengetahui secara langsung bahkan terlibat dengan kegiatannya. Ini sangat bagus,” ujar Neno.
Ditanya masih banyaknya umat Islam yang tidak menyelaraskan zakat dengan sholat, menu rut Neno, ini terjadi karena metode dakwah selama ini tidak ada rukunnya atau jalan ditempat. Dakwah berjalan di mana-mana tapi tidak sampai ke hal yang esensial.
Neno melihat PKPU hanyalah akar yang menari-nari di jalan dan pohon besarnya adalah pemerintah/pemimpin bangsa yang punya tang gungjawab mengurus persoalan umat. “Maka nya marilah kita memohon pada Allah untuk memberikan seorang pemimpin yang takut dengan Allah, jujur, dan berada di puncak,” ujarnya. (Dodi/mm)