Hidayatullah.com–Tenaga Kerja Wanita (TKW) diperjualbelikan berbagai pihak tanpa mengindahkan prinsip-prinsip ketatanegaraan Kerajaan Arab Saudi. “Dalam kaitan itu, hari ini saya mengirim surat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk meminta fatwa tentang pengiriman TKW ke Arab Saudi. Padahal, di Arab Saudi yang mengetrapkan hukum Islam, melarang seorang wanita bepergian tanpa ada muhrimnya,” kata Wakil Ketua DPR, H. Zaenal Ma’arif, yang juga Ketua Pengawas Haji DPR RI, di Jakarta, Selasa, (1/2) kemarin..
Dalam surat itu DPR menjelaskan telah menemukan fakta-fakta yang menyesakkan dada menyangkut nasib para TKW asal Indonesia. “Kamiu menemukan fenomena yang mengharukan, menyedihkan, menyesakkan dada saat mendengar dan menyaksikan permasahan-permasalahn TKW Indonesia di Arab Saudi, “ ujar Zaenal Ma’arif.
Ia menjelaskan, TKW Indonesia di Arab Saudi ditempatkan oleh PJTKI terkadang tanpa diketahui oleh KBRI.
“Sehingga sering kita dengar dan saksikan penderitaan, penganiayaan bahkan terakhir terdengar mereka dijualbelikan secara paksa untuk melayani nafsu sex berbagai pihak, tanpa mengindahkan prinsip-prinsip ketatanegaran yang diatur negara Arab Saudi.”
Zaenal mengatakan, fatwa dari MUI diperlukan untuk menyikapi makin maraknya pengiriman TKW ke negara Arab Saudi, khususnya dan Timur Tengah pada umumnya.
Zaenal menyatakan prihatin, bahwa TKW-TKW yang dijadikan budak nafsu itu terjual dengan harga 50 real atau setara Rp 125.000 untuk sekali pelayanan. “Ini benar-benar sangat menyedihkan dan menampar harkat dan martabat bangsa.”
Bahkan, katanya, sering dilaporkan TKW-TKW itu dianiaya dan tidak dibayar sepeserpun. “Ada yang datang ke saya dengan tangan patah dua.”
Jika ada fatwa dari MUI, menurut Zaenal, pihaknya bisa bertindak. Persoalan TKW menurutnya perlu solusi dari pemerintah.
Wakil Ketua DPR juga berjanji akan membawa persoalan ini ke sidang paripurna, di samping hal-hal yang berkaitan dengan temuan dan saran Pengawas Haji DPR RI.
Tahun 2003 lalu, Indonesia pernah dikejutkan adanya 100 TKW Indonesi yang ditahan di penjara di Arab Saudi. Di Arab Saudi, para penjaja seks asal Indonesia ini terkenal tidak berharga super murah. Bagi mereka yang ingin menyalurkan hasrat biologisnya dengan cepat, cukup menyediakan dana 50 real. Saking murahnya tubuh wanita Indonesia, di Arab Saudi, mucul istilah abu khomsin atau wanita yang hanya seharga 50 real untuk sekali pakai.(sbyn/hid/cha)