Hidayatullah.Com — Acara ini melibatkan sejumlah anak pengungsi yang dikordinir oleh Posko Pesantren Hidayatullah di desa Nusa, Lhoknga, Aceh Besar. Di Posko Pesantren Hidayatullah ini tinggal 673 orang pengungsi, 120 diantaranya adalah anak-anak.
Salah satu bentuk acara yang mereka lakukan adalah mendatangi relawan dan anggota TNI di Lapangan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM) di Blang Bintang. Anak-anak ini akan memberikan tanda mata berupa bunga yang mereka bikin dari bahan-bahan sampah yang ada di sekitar mereka, seperti bekas minuman tingan, air mineral, koran dan sebagainya. Mereka juga mengenakan ornamen kerajinan terbuat dari barang-barang tersebut. Barang-barang seperti ini sangat banyak jumlahnya di Banda Aceh sekarang. Keterampilan ini mereka dapat dari pelatihan dari sejumlah guru dan relawan di Posko Pesantren Hidayatullah di Lhoknga. Mereka diangkut ke Lanud SIM menggunakan truk TNI dari pengungsian Pesantren Hidayatullah di Lhoknga.
Selain bertujuan untuk membangun silaturrahim dengan relawan dan aparat, acara ini juga bertujuan untuk memberikan suasana baru bagi anak-anak yang selama ini larut dalam kesedihan dan trauma dengan suasana baru, misalnya dengan melihat pesawat terbang, helikopter di lapangan udara dan mengenali hiruk pikuk kerja para relawan yang bekerja untuk masyatakat Aceh.
Selain acara keluar tenda, Muharram & Happy Children ini diisi dengan acara festival anak di tingkat kamp berupa menggambar, unjuk kebolehan dan lain-lain. Acara lomba menggambar ini dimaksudkan untuk memberi wadah bagi anak-anak mengekspresikan emosinya dalam bentuk visual terhadap apa yang mereka alami dan rasakan selama ini.
Sedangkan unjuk kebolehan anak diisi seperti lomba adzan, hafalan juz amma, menyannyikan nasyid dan banyak lagi di atas panggung di Pesantren Hidayatullah. Kemampuan ini mereka ekspresikan setelah mendapat pembelajaran selama menjalani sekolah darurat oleh relawan guru dari Pesantren Hidayatullah.
Acara ini tidak hanya melibatkan anak-anak, tapi juga para orang tua sehingga diharapkan tercipta suasana baru bagi pengungsi pada saaat hari yang baru di tahun 1426 Hijrriyah ini. (Har)