Hidayatullah.com–Selain jargon ‘pemimpin kafir yang jujur lebih baik daripada pemimpin muslim korupsi’ yang dinilai menyesatkan. Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyebut, pernyataan ‘ayat konstitusi lebih tinggi daripada ayat suci’ juga tak kalah menyesatkan.
Habib Rizieq menjelaskan, memang dalam hal kepemimpinan orang kafir diperbolehkan menjadi kepala pemerintahan oleh konstitusi. Namun, terangnya, perintah ayat suci untuk tidak menjadikan non muslim menjadi pemimpin lebih tinggi dari itu.
“Hai pemuda, tancapkan di hatimu semua bahwa ayat suci akan selalu berada di atas ayat konstitusi. Itu harga mati yang harus ditaati,” ujarnya saat menyampaikan tausyiah pada acara ‘Silaturahim dan Do’a untuk Kepemimpinan Ibu Kota’ di masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (18/09/2016).
Ia mengungkapkan, bahwa konstitusi adalah produk insani atau buatan manusia yang tidak boleh bertentangan dengan wahyu ilahi.
“Jika salah harus dikoreksi. Namun selama tidak bertentangan wajib untuk ditaati,” tukasnya.
“Siap taat konstitusi?,” sambung Habib Rizieq bertanya kepada puluhan ribu jamaah yang hadir.
Habib Rizieq menambahkan, menurutnya, manakala konstitusi bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah, harus berupaya untuk diluruskan.
“Ayat suci harus ditegakkan. Tancapkan itu di hati kita,” tandasnya.*