Hidayatullah.com–Penetapan awal Ramadhan pada kalender Hijriyah akan kembali mengalami masa kritis tahun depan (2009), kata Pakar Astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Dr Thomas Djamaluddin.
“Saat itu ketinggian hilal ketika matahari terbenam pada saat rukyat sekitar satu derajat maka kondisi ini kritis untuk dirukyat (dilihat -red) dan rawan perbedaan jika ormas-ormas Islam belum sepakat tentang kriteria baru penentuan kalender hijriyah,” kata Djamal dikutip Antara hari Jumat.
Sedangkan penetapan untuk 1 Syawal atau Idul Fitri, ujarnya, tidak akan mengalami perbedaan antar organisasi massa Islam pada 2009 dan 2010.
“Karena semua kriteria ketinggian hilal saat matahari terbenam pada saat rukyat pada dua tahun itu di atas dua derajat. Kondisi ini aman dan tidak memungkinkan terjadinya perbedaan,” katanya..
Kemungkinan perbedaan akan terjadi lagi pada Idul Fitri 2011 karena ketinggian saat matahari terbenam pada saat rukyat cukup kritis, di bawah dua derajat, kecuali jika sudah ada kesepakatan antara ormas-ormas Islam dalam penentuan tanggal Hijriyah.
Sedangkan penetapan Idul Adha akan mengalami masa kritis pada 2010 karena ketinggian hilal saat matahari terbenam saat rukyat di bawah dua derajat dan rawan perbedaan jika setiap ormas Islam masih menggunakan kriteria masing-masing.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Karena itu, ia berharap ormas-ormas Islam segera berkumpul untuk menentukan kriteria baru yang bisa disepakati semua pihak dan tidak lagi memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam menetapkan suatu tanggal pada kalender Hijriyah.
“Majelis Tarjih Muhammadiyah sudah mulai mengkaji kriteria astronomi baru untuk menetapkan kalender hijriyah, demikian pula Nahdlatul Ulama juga telah menyusun kriteria yang bisa disepakati bersama,” katanya. [ant/hidayatullah.com]