Hidayatullah.com–Salah satu bakal calon Ketua Umum PBNU, Ulil Abhsar Abdallah, menyatakan optimismenya melaju ke putaran kedua pemilihan Ketua Tanfidz (Ketua Umum PBNU).
Ulil mengklaim telah mengantongi lebih 100 dukungan dari pengurus cabang (PC) NU kabupaten/kota. Untuk melaju ke pemilihan ketua umum tahap kedua, calon disyaratkan mendapat dukungan minimal 99 suara dari toral 514 suara muktamirin.
“Insya Allah, kalau 99 suara di NU menginginkan perubahan mendasar,” kata Direktur Freedom Institute ini.
Sebelumnya, tokoh JIL ini sempat terganjal salah satu pasal di Tatib Pemilihan Ketum. Dalam Pasal 22 Ayat 3, melarang calon tidak sedang menjabat pengurus parpol dan pengurus organisasi yang bertentangan dengan ahlusunnah waljamaah dan Jaringan Islam Liberal (JIL). Sementara Ulil termasuk salah satu aktivis JIL.
Ulil sempat kecewa munculnya pasal “penghadangan” ini. “Seharusnya anak muda NU perlu mendapat bimbingan. Bukan malah dibuang,” ujarnya dikutip Kompas.com.
Namun akhirnya mengaku lega, persyaratan tidak pernah terlibat di organisasi Jaringan Islam Liberal (JIL) sudah dihapus dalam Tatib.
Bagi Ulil, penetapan soal larangan bagi penganut di luar paham Ahlussunnah Wal Jamaah dan JIL masih bisa berubah.
“Yang saya lakukan saat ini dengan teman-teman adalah bagaimana meyakinkan cabang-cabang agar Tatib tersebut segera diubah dalam waktu yang tidak lama, ujarnya.
Menurut pantauan koresponden hidayatullah.com di arena Muktamar, lolosnya Ulil di putaran kedua masih mungkin. Sebab hingga tadi malam, agenda Muktamar masih mendengar laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2004-2009 yang dipimpin KH Hasyim Muzadi, yang hasilnya diterima secara bulat oleh seluruh peserta Muktamar. [tt/kom/in/cha/hidayatullah.com]