Hidayatullah.com–Setelah sempat tertunda beberapa waktu, Misi Pelayaran ke Gaza yang diikuti oleh 42 negara rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei. MER-C akan mengirimkan satu tim untuk berpartisipasi dalam pelayaran yang merupakan pertama bagi Indonesia.
Kamis (20/5) dinihari pukul 01.00 WIB, tim MER-C yang terdiri dari relawan dan jurnalis bertolak ke Istanbul (Turki) untuk berkumpul dengan peserta pelayaran dari berbagai negara lainnya. Tim dijadwalkan tiba di Istanbul pada hari Jumat (21/05).
Sebagaimana rilis dari Divisi Humas MER-C, Tim MER-C yang mengikuti misi pelayaran ini seluruhnya berjumlah 5 orang, yaitu: 1. Nur Fitri Moeslim Taher (Ketua Tim), 2. Dr. Arief Rachman, 3. Abdillah Onim, 4. Nur Ikhwan Abadi, dan 5. Muhammad Yasin (jurnalis). Nur Fitri (Ketua Tim) pada hari Senin (17/5) telah berangkat lebih dulu ke Turki untuk berkoordinasi dan mengurus berbagai keperluan yang dibutuhkan.
Tim MER-C akan berlayar ke Gaza bersama dengan kapal milik IHH (Insani Yardim Vakfi), salah satu organisasi HAM dan Kemanusiaan terbesar di Turki yang bermarkas di Istanbul. Di kapal berkapasitas 500 orang ini, Tim MER-C akan berkumpul dengan sejumlah tokoh, aktivis dan relawan dari berbagai negara, lembaga, komunitas, agama, dan lain-lain.
Target misi pelayaran ini menyalurkan bantuan yang dibutuhkan bagi rakyat Gaza, menggalang dukungan dunia, dan memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan blokade atas Gaza.
Bersama dengan kapal-kapal dari berbagai negara lainnya, rencananya pada hari Selasa (25/5) semua kapal akan beriringan memulai pelayaran dari Turki melalui Laut Tengah dan mencoba menembus blokade Israel menuju tanah Gaza. Semua peserta pelayaran dijadwalkan akan berada di Gaza selama 2 – 3 hari.
Khusus bagi MER-C, pelayaran ini diharapkan bisa menjadi langkah awal memulai pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Sejak 1 tahun lalu pemerintah Palestina di Gaza sudah mewakafkan sebidang tanah seluas 1 hektar di Bayt Lahiya, Gaza Utara untuk lokasi pembangunan RS.
Pelayaran serupa sudah pernah dilakukan sebelumnya dan sempat beberapa kali membuahkan hasil. Kapal-kapal tersebut akhirnya bisa merapat di Pelabuhan Gaza dan menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Gaza.
Pelayaran tahun ini merupakan pelayaran terbesar dari tahun-tahun sebelumnya, dengan peserta dan partisipasi lebih banyak negara. “Semoga pelayaran kali ini juga bisa berhasil mencapai tanah Gaza dan menyalurkan bantuan bagi rakyat Gaza walaupun sempat diberitakan di sejumlah media bahwa Israel akan menghalangi bantuan untuk Palestina,” demikian rilis dari Divisi Humas MER-C. [*/hidayatullah.com]