Hidayatullah.com— Peristiwa perkelahian massal yang berbuntut penusukan terhadap 2 Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) pada hari Ahad, 12 September 2010, di Bekasi berbuntut panjang. Beredar isu, baik melalui SMS, Facebook, dan Twitter, menuduh FPI berada di balik peristiwa tersebut.
Tak urung, Dewan Pimpinan Pusat – Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan klarifikasinya. Klarifikasi itu disampaikan ke beberapa redaksi dan juga dimuat di situs resminya, www.fpi.or.id.
Dalam klarifikasinya, FPI mengatakan, lebih 20 tahun lamanya umat Islam Bekasi tak pernah usil atau mengganggu jemaat HKBP. Namun seiring dengan makin banyaknya Jemaat HKBP yang datang ke tempat tersebut, Jemaat HKBP mulai tidak terkendali. Bahkan Jemaat HKBP mulai arogan, tidak ramah lingkungan, dan tidak menghargai warga sekitar yang mayoritas Muslim. Di antaranya juga secara seenaknya menutup jalan perumahan untuk setiap kegiatan mereka.
Lebih jauh FPI menolak tudukan merencanakan penyerangan dan penusukan.
“Jika peristiwa tersebut perencanaan, mana mungkin 9 ikhwan melakukannya secara terang-terangan dengan busana Muslim dan identitas terbuka! Jika peristiwa tersebut penghadangan, mana mungkin 9 orang menghadang 200 orang, apa tidak sebaliknya? Jika peristiwa tersebut penusukan, mana mungkin 9 ikhwan lebam-lebam, luka, patah tangan, bahkan ada yang tertusuk juga,” ujar FPI.
Karenanya, FPI meminta para pendeta HKBP yang jadi “provokator” peristiwa ini juga ikut diperiksan. FPI juga meminta umat Islam agar tak menjadi korban media. [cha/fpi/hidayatullah.com]