Hidayatullah.com–Bom berbentuk kiriman buku yang dikirim ke beberapa tokoh dan salah satunya meledak di Kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) Jl. Utan Kayu, dinilai sebagai rekayasa oleh ustad Abu Bakar Ba’asyir. Aparat atau perekayasa ingin membuat legitimasi adanya teror di Indonesia.
“Bom surat itu rekayasa. Mereka mau mencari pembenaran di Indonesia ada teror,” kata pria yang populer dipanggil Ustad Abu ini di sela-sela sidang di PN Jakarta Selatan, Kamis (17/31).
Kondisi teror tersebut dibutuhkan sebagai proposal yang akan diajukan kepada pemerintah Amerika, sehingga pemerintah Amerika memberi kucuran dana bantuan penanganan terorisme.
“Isu teror terus dihidupkan, agar aparat dapat dolar dari Amerika,” tukas Ustad Abu.
Isu teror terus dihidupkan di Indonesia untuk membenarkan bahwa kelompok teroris masih eksis. “Mereka menginginkan agar seolah-olah teroris itu masih ada di Indonesia, sehingga mereka dapat uang,” ungkapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ustad Abu menolak dikait-kaitkan dengan teror bom tersebut, terlebih lagi dengan jama’ahnya. “Saya dan JAT tidak pernah terlibat, apalagi saya ada di tahanan,” tandasnya.*