Hidayatullah.com–Pengamat intelijen Wawan Purwanto menyatakan bahwa persoalan i’dad (latihan militer) seperti di Aceh pada dasarnya bisa dan boleh dilakukan. Hanya saja Wawan menghimbau agar kegiatan i’dad dilakukan dengan meminta izin terlebih dahulu.
“Selama i’dad dilakukan dengan izin. Saya rasa tidak masalah,” kata Wawan di acara bedah buku “Seruan Tauhid di Bawah Ancaman Mati’, karya Abubakar Ba’asyir di Gedung Joang 45, Jl Menteng raya no.31,Jakarta, Ahad (17/4).
Wawan mencontohkan, latihan militer yang dilakukan oleh Laskar Jihad di bawah komando Ja’far Umar Thalib yang dilakukan secara terbuka dan berizin tidak menjadi persoalan sampai sekarang.
Menanggapi pernyataan Wawan, Mahendradatta dari Tim Pengacara Abu Bakar Ba’asyir (TPABB) memiliki pendapat berbeda.
Ia justru menyatakan bahwa latihan militer justru diperbolehkan oleh UU Pertahanan Negara. Dan mengenai izin, Mahendradatta mempertanyakan adanya keharusan untuk meminta izin dalam melaksanakan latihan militer.
“Dalam aturan pelaksana UU Pertahanan Negara, sampai hari ini tidak pernah ada aturan harus minta izin untuk latihan militer. Kalau aturannya saja tidak ada, lalu kalau harus izin, izin ke mana?,” ujar Mahendradatta mempertanyakan.
Mahendratta menambahkan, pada dasarnya Ustadz Abu selama ini tidak pernah sekalipun terbukti melakukan kegiatan dan terlibat dalam kegiatan terorisme.
“Sejak Bom Bali I sampai Bom Cirebon kemarin, Ustadz Abu tidak pernah terlibat apalagi disebutkan menjadi otak. Dan ini sudah dibuktikan dengan vonis tidak bersalah Ustadz Abu yang dikeluarkan oleh MA,” tegas Mahendratta.
“Sementara dalam kasus latihan militer di Aceh ini, ustadz Abu tidak mau menyalahkan orang-orang yang berlatih atau i’dad karena bagi beliau hal tersebut adalah bagian dari syariat Islam. Hal ini bukan berarti ia lalu menjadi otak latihan militer tersebut,” tambahnya.
lebih dari itu, Mahendra menjelaskan bahwa ia pernah menyampaikan pendapat ketua BNPT Ansyad Mbai yang mengakui model pelatihan militer belum ada undang-undangnya.*
Ilustrasi: Laskar Jihad sedang latihan tahun 2000