Hidayatullah.com —Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menduga ada oknum yang mau memainkan situasi dengan memanfaatkan stigma hitam yang selama ini kerap dilekatkan media mainstrean kepada FPI untuk melakukan provokasi warga Dayak dengan tujuan mengadudomba.
Pernyataan ini disampaikan Habib Rizieq Syihab dalam pesan pendeknya kepada hidayatullah.com.
“Segenap Laskar Dayak Muslim FPI se-Kalimantan jangan terprovokasi dan harus segera lakukan klarifikasi, sosialisasi dan konsolidasi untuk antisipasi segala bentuk agitasi. Selama ini hubungan FPI dan Dayak baik muslim da non muslim sangat baik,” kata Habib Rizieq Syihab.
Habib Rizieq Syihab menambahkan, sebulan lalu bahkan delegasi warga Dayak Kalteng dari berbagai agama mendatangi DPP FPI di Petamburan untuk meminta bantuan untuk menghadapi arogansi Gubernur Kalteng dan Kapolda Kalteng tentang konflik agraria seperti Kasus Mesuji– Lampung.
Namun kedatangan rombongan FPI ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, hari Sabtu, 11 Februari 2012, dihadang sekitar 800 orang dari Suku Dayak di Bandara Udara Cilik Riwut Palangkaraya. Massa sejak pagi hari sudah berkumpul di semua sudut ruang bandara dengan memakai ikat kepala merah dan ada juga yang membawa senjata tradisional seperti tombak dan mandau.
Akhirnya Polri yang bertugas dan Kapten pesawat berinisiatif menerbangkan delegasi FPI dengan pesawat yang sama ke Banjarmasin untuk keamanan.
Selanjutnya, ia meminta kepada Menkopolhukam, Mendagri, DPR RI dan Kapolri serta Instansi terkait lainnya untuk mengusut tuntas kasus tersebut serta meminta agar Gubernur Kalteng, Kapolda Kalteng, Yansen Binti diperiksa tentang dugaan keterlibatan mereka dalam tindak kejahatan yang berpotensi timbulkan konflik horizontal serta mengancam stabilitas NKRI.
“Jaga persatuan Dayak, hantam pengadu domba, lawan penindas rakyat,” seru Habib Rizieq Syihab.*