Hidayatullah.com–Kabar mengenai dilarangnya buku “Tafsir Sufi Al-Fathihah Mukadimah” karya Jalaluddin Rakhmat di Malaysia dibenarkan Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Melalui Humas dan Promosi PT Remaja Rosdakarya Bandung,Tony Kurnia mengatakan bahwa pihaknya menbenarkan berita tersebut.
Namun dirinya belum tahu persis sebab apa buku tersebut dilarang di negeri jiran tersebut.Tony hanya menduga,barangkali kondisi keberagamaan di Malaysia berbeda dengan di Indonesia.Dirinya juga mengaku bahwa pihak Rosda sendiri tidak memasarkan dan tidak mempunyai distributor atau perwakilan di Malaysia.
“Kita juga heran mengapa buku tersebut baru dilarang sekarang?.Padahal buku tersebut terbit tahun 1999,” akunya kepada hidayatullah.com.
Tony menambahkan ,pihak Rosda sendiri selaku penerbit sebenarnya telah mengembalikan hak cipta buku tersebut kepada penulis (Jalaluddin Rakhmat) beberapa tahun yang lalu.Degan alasan buku tersebut kurang laku dipasaran.
Hingga Jum’at sore (23/3/2012) Jalaluddin Rakhmat atau yang akrap dipanggil Kang Jalal yang coba di hubungi hidayatullah.com berulang kali melalui telepon selulernya untuk dimintai tanggapannya,tidak ada jawaban.
Selain buku Kang Jalal, pihak Malaysia juga melarang buku “Dialog Sunnah-Syiah” tulisan Syarafuddin Al-Musawi yang dalam terjemahan Indonesia di terbitkan PT Mizan Pustaka Bandung.Pihak Mizan yang diwakili Yadi Saeful Hidayat pun membenarkan berita tersebut.
Senada dengan Tony,Yadi pun merasa heran buku tersebut baru mendapat pelarangan di Malaysia.Mizan juga tidak mengedarkan buku tersebut hingga Malaysia.Namun Yadi mengakui sejak diterbitkan pertama kali tahun 1983 buku tersebut sudah menuai pro dan kontra dikalangan pembaca.
“Soal pro dan kontra terhadap sebuah buku kami anggap wajar.Tetapi perlu saya tegaskan bahwa Mizan tidak mengkapanyekan sebuah paham (Syiah).Kami hanya sebagai penerbit saja,bahkan kalau dihitung lebih dari 95 persen buku-buku terbitan Mizan bermahzab Sunni koq,” jelas Yadi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mizan sendiri mengakui bahwa buku tersebut salah satu buku best seller. Hingga saat ini buku tersebut sudah terjual lebih dari 35 ribu eksemplar dengan beberapa kali cetak ulang.Yadi menambahkan bahwa pihaknya belum akan bereaksi dan mengambil tindakan apa-apa atas buku tersebut.
“Kami akan pelajari dulu dan menunggu perkembangan lebih lanjut,”pungkas Yadi.*