Hidayatullah.com—Acara bertajuk International Drug Enforcement Conference (IDEC) ke-29 yang digelar pada 12-15 Juni di Nusa Dua, Bali, diharapkan meneguhkan komitmen pemerintah, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk serius memberantas narkotika
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat. “Setidaknya kita masih boleh berharap kepada Presiden untuk mengatakan bahwa kejahatan narkoba telah merupakan ancaman bagi keselamatan bangsa, dan mengancam stabilitas keamanan,” jelas Henry di Jakarta, Jumat (8/6/2012).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana membuka pertemuan Konferensi para penegak hukum membahas narkotika bertajuk International Drug Enforcement Conference (IDEC) itu di Nusa Dua, Bali.
Sebanyak 399 penegak hukum dari 180 negara datang membahas kejahatan narkotika tersebut. Di tengah konferensi itu ada polemik di dalam negeri mengenai komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi. Paling anyar adalah pemberian grasi kepada Corby yang akhirnya dituntut oleh Granat ke PTUN.
Selain itu, lanjut Henry, narkoba telah mengakibatkan kematian setidaknya 50 orang anak bangsa yang meninggal secara sia-sia dan 5 Juta orang yang telah kehilangan masa depan. Selain itu ada yang menjadi pelaku kriminal karena ketergantungan terhadap narkoba.
“Oleh karena itu, mari kita rapatkan barisan, kita jadikan kejahatan narkotika sebagai musuh bersama,” kata Henry, pada laman Media Indonesia.*