Hidayatullah.com– Redaksi Hidayatullah Media Group, hari Senin menerima kunjungan tamu dari Palestina, Syeikh Dr Mahmoud Hashem Anbar dan Syeikh Hani Rafiq Hamed Awwad dari Rabithah Ulama Palestina.
Tamu penting ini diterima langsung oleh Pimpinan Hidayatullah Media, Mahladi Murni. Tujuan silahturahim ini adalah untuk sosialisasi “International Conference For The Freedom Of Al Quds And Palestine” yang akan diadakan pada 4-5 Juli 2012 di Bandung.
Shyeikh Mahmoud menjelaskan bahwa pentingnya keberadaan di konferensi ini sebagai membangun rasa keperdulian atas keberadaan Palestina sebagai bumi yang diberkati karena di sana terdapat Masjid Al Aqsha, kiblat pertama umat Islam.
“Di sinilah Rasulullah melakukan Isra Miraj, di sini juga Rasulullah mengimami shalat. Di sinilah letak keistimewaan masjid Al Aqsha. Keistimewaan Masjid ini juga bisa dilihat dari ziarah Umar Bin Khatab ketika merebutnya kembali dari kaum Nasrani.”
Syeikh Mahmoud berharap umat Islam sadar bahwa membebas masjid Al Aqsha merupakan tanggung jawab aqidah bukan nasionalisme semata.
Syeikh Hani Rafiq juga menambahkan rasa terima kasihnya kepada Hidayatullah Media Group yang dinilai konsisten memberitakan informasi keumatan mengenai Palestina ke masyarakat Indonesia.
“Saya sampaikan terima kasih sebesar besar kepada masyarakat Indonesia atas dukungan yang nyata untuk rakyat Palestina, dukungan ini sangat berarti untuk membebaskan rakyat Palestina dan tirani Zionis-Israel dan ini masalah kita bersama,” jelas Direktur Diklat Pembelajaran bahasa Arab Lembaga Al Quranul Karim dan Dakwah Islamiyah Jalur Gaza ini.
Syeikh Rafiq bersyukur atas hubungan diplomatik antara Indonesia dan Palestina yang telah berlangsung lama.
Sementara itu, Dadang Kusmayadi, Pimred Majalah Suara Hidayatullah mengatakan Palestina bukan hanya masalah rakyat Palestina, tapi juga masalah seluruh umat Islam Indonesia.
Dadang juga menegaskan bahwa umat Islam di Indonesia wajib untuk perduli pada urusan Palestina sebagai tanggung jawab aqidah.
Tak lupa, Syeikh Mahmoud dan Rafi juga memberikan semangat kepada seluruh wartawan Hidayatullah untuk lebih giat memberitakan informasi Palestina pada bangsa Indonesia. Beliau juga mengapresiasi Surya Fachrizal, wartawan Hidayatullah yang pernah menjadi korban penembakan tentara Zionis-Israel di Kapal Mavi Malmara.*