Hidayatullah.com–Kehadiran Imam Masjid al-Aqsha Dr. Ali Al-Abbasi dan sejumlah tokoh Palestina lainnya pada Konferensi Internasional untuk Pembebasan al-Quds dan Palestina yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat (4-5/7/2012) mengundang decak kagum tersendiri bagi wartawan Senior Kantor Berita ANTARA Aat Syafaat. Hal itu dia akui saat memberi pengantar sebagai moderator pada Sidang Pleno terakhir International Conference for The Freedom of Al-Quds & Palestine di hari kedua.
“Konferensi ini luar biasa. Apalagi Imam Masjid al-Aqsha bisa datang. Sangat jarang sekali,” ujarnya.
Syafaat pun optimis bahwa konferensi tersebut akan bisa membawa perubahan bagi kemerdekaan Palestina, salah satu syaratnya dengan memanfaatkan media massa yang ada. Di Amerika Serikat (AS), salah satu syarat untuk menjadi presiden harus berkulit putih, katanya. Tapi, menurut dia, Barrack Obama satu-satunya ras kulit hitam yang bisa menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
“Kenapa bisa? Karena kedekatan Obama dengan wartawan,” jelasnya.
Sehingga, Syafaat menghimbau agar media lebih diikutsertakan lagi dalam perubahan menuju kemerdekaan Palestina. Menurutnya, sekitar 40 media telah meliput konferensi ini, baik nasional maupun media internasional.
Terkait pemberitaan konferensi itu, “Saya yakin, Israel pasti sudah baca, AS juga sudah baca,” imbuhnya, seraya berharap konferensi gelaran Aqsa Working Group (AWG) tersebut bisa menjadi gaung internasional.*