Hidayatullah.com–Tragedi kemanusiaan terhadap Muslim Myanmar menjadi keprihatinan berbagai pihak. Hingga kini ribuan korban jiwa dikabarkan tewas. Bahkan Presiden Myanmar meminta umat Islam harus angkat kaki dari negara yang didominasi agama Budha tersebut.
Menanggapi hal itu, Presiden PKS Luthi Hassan Ishaq, meminta pemerintah Republik Indonesia untuk tidak tinggal diam.
“Pemerintah RI harus ambil peran yang signifikan sebagai anggota ASEAN,” tandasnya kepada hidayatullah.com di sela-sela Kongres Keluarga Indonesia, Selasa, (17/07/2012).
Dalam masalah pembantaian ini, PKS tidak berbicara backgorund ideologi, tetapi kemanusiaan.
“Siapapun, di manapun, dan apapun agamanya, pembantaian adalah sesuatu yang harus dikutuk oleh negara kita,” lanjutnya.
Ditanya apakah PKS sudah mendesak Kementrian Luar Negeri untuk aktif menyesaikan konflik ini, Luthfi menyatakan hal itu sudah dilakukan melalui Komisi I DPR-RI.
“Kami sudah melakukannya di Komisi I untuk kasus Myanmar, Suriah, dan kasus-kasus terkait dengan pelanggaran HAM,” ujarnya.
Hingga Juli 2012 diberitakan sudah 6000 jiwa Muslim Rohingya yang tewas dari kerusuhan antar etnis di myanmar tersebut. Muslim Rohingya menjadi korban penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan , pembakaran dan penjarahan oleh mayoritas buddha Arakan dan tentara pemerintah.*