Hidayatullah.com–Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengaku kecewa dengan sertifikasi halal yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Masalahnya untuk produk yang beredar dan dibuat di Indonesia, ternyata masih belum banyak diakui dunia. Kenyataannya, saat ini justru banyak perusahaan Indonesia yang hendak melakukan ekspor justru memilih mengurus sertifikasi halal di Malaysia.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Ir. Eddy Kuntadi selepas acara konferensi pers pembukaan Muslim World Business and Investment Zone 2012 (MWBIZ 2012) di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa kemarin (12/09/2012).
“Untuk produk-produk halal ya, barangnya dari kita tapi pelabelan halal yang diterima oleh negara-negara lain dan Timur Tengah adalah dari Malaysia,” ungkapnya.
Menurutnya, sertifikasi halal yang dikeluarkan MUI tidak cukup membuat produk-produk yang telah mendapat sertifikat halal dipercaya negara-negara Timur Tengah dan non Timur Tengah.
“Bukan belum dipercaya, kita belum membuat suatu produk yang betul-betul bisa dipertanggungjawabkan kehalalannya walaupun kita bilang halal,” ungkapnya lagi.
Menurutnya, pemerintah Malaysia jauh lebih serius menangani masalah produk halal daripada pemerintah Indonesia.
“Kalau ada produk yang masuk ke sana itu, 1000% dijamin kehalalannya”, ujarnya.
Melalui event Muslim World Business and Investment Zone 2012 (MWBIZ 2012), pria kelahiran 6 November 1955, ingin memicu bagaimana potensi-potensi yang ada menjadi salah satu pembangunan kekuatan, selain itu pemerintah dan masyarakat harus menangani produk halal ini secara serius.[baca: KADIN: Muslim Indonesia Harus Jadi Kekuatan Ekonomi Asia]
Ia berharap dengan adanya acara ini, posisi Indonesia bukan hanya di ASEAN lagi tapi juga di dunia.*