Hidayatullah.com–Komisioner Komite Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saharudin Daming menilai keberadaan gerakan liberalisasi di Indonesia sebagai biang instabilitas Nasional. Sikap kelompok liberal yang terus mengobok-obok ajaran Islam adalah sumber kekisruhan yang tak pernah selesai di Indonesia.
“Bayangkan Budaya saja harus kita jaga, apalagi agama. Orang Liberal ini aneh, Budaya mereka jaga mati-matian sementara agama mereka ubah semau mereka,” jelas Saharudin Daming dalam acara “Halaqoh Peradaban” di Auditorium Adhiyana Wisma Antara Jakarta Pusat, Hari Ahad (16/09/2012) siang.
Saharudin bahkan menganggap aneh dengan kelompok liberal atau para pengasong pluralisme di Indonesia. Sikap bertolak belakang antara retorika dan kenyataan di lapangan menjadi salah satu kritikan Saharudin Daming terhadap kelompok liberal dan kelompok yang suka membawa pluralisme di Indonesia.
“Kalangan liberal bilang menghargai perbedaan, tapi ketika kita berbeda dengan mereka kita dianggap musuh. kan aneh,” jelasnya lagi.
Saharudin menganggap pelaku intoleransi sebenarnya adalah gagasan liberalisme itu sendiri. Karena kenyataannya liberalisme sendiri yang selalu ingin merekonstruksi agama tanpa menghargai nilai-nilai prinsip agama itu sendiri. Salah satu contoh vitalnya adalah Jaringan Islam Liberal (JIL) yang memaksakan pendapatnya untuk merubah aturan Islam tanpa menghargai perasaan umat Islam.*