Hidayatullah.com–Akses internet di Indonesia semakin menjangkau pelosok daerah, namun informasi yang diakses sebagian besar adalah konten yang tidak mendidik, demikian kata Dirjen Informatika dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Freddy H Tulung.
“Kecepatan pembangunan fisik komunikasi dan informasi di Indonesia begitu cepat dan tidak diikuti kesiapan mental masyarakat untuk memanfaatkannya pada hal-hal positif,” katanya pada Rakernas Perum LKBN ANTARA di Senggigi, Lombok, kemarin.
Salah satu kebijakan untuk mengimbangi itu, menurut Freddy, adalah dengan membanjiri semua akses komunikasi dengan informasi yang mendidik dan memberdayakan sehingga masyarakat mendapat alternatif pilihan informasi yang positif.
“Kita tidak mungkin menyensor konten yang masuk melalui internet, sehingga kebijakan yang diambil adalah memberikan alternatif pilihan informasi kepada masyarakat,” katanya dikutip Antara.
Ia mengungkapkan, sekitar 87 persen pengguna internet di Indonesia berasal kalangan muda dan mereka rentan menjadi sasaran kejahatan melalui internet, termasuk terorisme dan prostitusi.
“Data menunjukkan adanya peningkatan terorisme dan prostitusi akibat mudahnya akses komunikasi itu,” katanya.
Menurut data Kominfo, saat ini kepemilikan telepon seluler di Indonesia mencapai 240 juta atau hampir sama dengan jumlah penduduk dan 55,2 juta diantaranya menggunakan smartphone yang sudah dilengkapi akses internet dan multimedia.
“Jadi akses informasi sudah semakin mudah, dan ini harus diimbangi dengan kemampuan seleksi informasi dari generasi muda kita,” katanya.
Data lain yang memprihatinkan adalah, akses pornografi di internet pada tahun 2009 masih menduduki peringkat ke-7, namun tahun 2011 sudah menduduki peringkat ketiga yang banyak diakses penggunanya.
“Tendensi akses pornografi ini semakin meningkat dan Indonesia menjadi sasaran kejahatan itu terutama generasi muda,” katanya.
Rakernas Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA bertema “Revitalisasi Peran Kantor Berita Nasional sebagai Duta Informasi Indonesia”, diikuti 33 kepala biro provinsi dan dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Muhammad Nur, Selasa (30/10/2012) malam.*