Hidayatullah.com–Para lulusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) diharap menjadi agen perubahan dan pengajar yang baik untuk umat Islam di Indonesia.
Demikian nasihat Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud, Prof. Sulaiman bin Abdullah Abal Khail kepada lebih dari 600 lulusan LIPIA pada acara wisuda sarjana S1 LIPIA angkatan 30, 31, 32, 33 di Jakarta, Kamis (06/12/2012).
Sulaiman menegaskan, lulusan LIPIA hendaknya mendakwahkan pentingnya al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup.
“Seperti hadits Nabi, telah aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, engkau tidak akan tersesat selamanya, (yakni) al-Qur’an dan as-Sunnah,” imbuhnya.
Sulaiman juga meminta para lulusan agar mengamalkan ilmunya. katanya, ilmu akan dipertanyakan di akhirat kelak. Di mana saat itu harta dan keluarga tidak bermanfaat sedikitpun.
Salah satu wisudawan, Ade Nurhayat mengamini nasihat Prof. Sulaiman. Katanya, ilmu yang tidak diamalkan dan didakwahkan artinya ilmu itu tidak bermanfaat.
LIPIA didirikan di Jakarta pada tahun Jumada Ula 1400 H (1980) dengan nama Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) sebagai cabang Universitas Imam Muhammad bin Saud di Riyadh, Arab Saudi. Pada 1406 H / 1986 M, LPBA berubah nama menjadi LIPIA seiring dengan bertambahnya jurusan di lembaga itu.
Sejumlah lulusan LIPIA menjadi pejabat tinggi di Indonesia seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua DPR Anis Matta, dan lainnya.*