Hidayatullah.com–Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) mewisuda 600 Sarjana Ilmu Syariah angkatan 30, 31, 32, dan 33 di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (06/12/2012).
Acara tersebut dihadiri Prof. Sulaiman bin Abdullah Abal Khail, Rektor Universitas Imam Muhammad bin Saud (Induk dari LIPIA yang berpusat di Riyadh, Arab Saudi), Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak, dan pejabat lainnya.
Prof Sulaiman mengatakan, LIPIA yang sudah berusia 28 tahun diharap jadi pusat ilmu syairah dan bahasa Arab terbaik di negeri ini. Direktur LIPIA, Dr. Khalid bin Muhammad ad-Daham juga berharap para alumni menjadi teladan umat. “Menjadi ulama serta mu’allimun,” katanya.
Ade Nurhayat, lulusan LIPIA ke-32 tahun 2011 mengaku terkesan dengan pesan rektornya, Prof. Sulaiman. Yakni sungguh-sungguh dalam belajar akan mendatangkan pemahaman yang benar, dengan itu yang disampaikan kepada masyarakat juga betul.
“Itu menjadi tolak ukur di masyarakat,” kata guru SMA Islam di Tangerang ini.
Ade mengatakan, lulus dari LIPIA tidak ada istilah menganggur. Katanya, sejak sebelum lulusa mereka sudah banyak menerima tawaran mengajar dari lembaga-lembaga pendidikan.
Kata Ade, selain mengajar di sekolah-sekolah, lulusan LIPIA juga banyak yang ditugaskan oleh Atase Agama Arab Saudi untuk berdakwah di daerah-daerah pedalaman Indonesia, seperti di Papua dan lainnya.
LIPIA didirikan di Jakarta pada tahun Jumada Ula 1400 H (1980) dengan nama Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA) sebagai cabang Universitas Imam Muhammad bin Saud di Riyadh, Arab Saudi. Pada 1406 H / 1986 M, LPBA berubah nama menjadi LIPIA seiring dengan bertambahnya jurusan di lembaga itu.
Sejumlah lulusan LIPIA menjadi pejabat tinggi di Indonesia seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua DPR Anis Matta, dan lainnya.*