Hidayatullah.com–Pemerintah sedang merumuskan sinergi antara zakat dan pajak. Keduanya bisa saling melengkapi dalam membantu menyejahterakan rakyat dan mengurangi kemiskinan. Kepatuhan terhadap zakat juga diimbangi ketaatan sebagai warga negara dalam membayar pajak.
“Kami sedang merumuskan bagaimana paduan zakat dan pajak agar benar-benar baik, sekaligus memastikan mereka yang wajib zakat dan wajib pajak dapat menunaikan kewajiban,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi Kantor Badan Amal dan Zakal Nasional (Baznas) di jalan Kebon Sirih Raya No.57, Jakarta, Senin (5/7/2013) siang.
Zakat ditujukan untuk membantu kaum dhuafa, sedangkan pajak digunakan untuk menjalankan pembangunan yang pada akhirnya untuk menyejahterakan rakyat dan mengurangi kemiskinan. Baik pajak maupun zakat, ujar Susilo Bambang, harus digunakan sebaik-baiknya dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Ketua Baznas Didin Hafidhuddin menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah zakat dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 2,3 triliun di tahun 2012.
Presiden menanggapi positif usulan untuk menjadikan tanggal 27 Ramadhan sebagai Hari Zakat Nasional. “Selaku Kepala Negara, setelah mendengarkan pandangan dari semua pihak, saya mendukung dan akan kita kukuhkan dengan resmi,” kata Presiden, dalam laman Presiden RI.
Tentang jumlah zakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Presiden juga bersyukur. “Tentu ini awal yang baik, insya Allah ini kebangkitan kesadaran umat untuk menunaikan kewajibannya,” ujar Presiden.
Kepatuhan membayar zakat hendaknya juga diikuti dengan ketaatan menunaikan kewajiban yang lain sebagai warga negara, yakni membayar pajak. “Harapan saya, pertama bagi mereka yang wajib memberikan pajak pada negara agar membayarkan pajak itu,” kata Susilo Bambang.
Presiden juga berpesan agar ada sinergi dan koordinasi antara Baznas pusat dan pemerintah pusat, serta Baznas daerah dan pemerintah daerah. “Dengan demikian rakyat yang berhak mendapat bantuan, nyata dan tepat, dan tidak tumpang tindih dengan bantuan pemerintah,” katanya.
Saat pemaparan, Susilo Bambang Yudhoyono juga berkomunikasi dengan Baznas daerah Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kabupaten Berau di Kalimantan Timur melalui teknologi Google Hangouts.
Mendampingi Presiden dalam kunjungan ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri PU Djoko Kirmanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.*