Hidayatullah.com–Yayasan Masyarakat Tenak Nusantara (MTN) menargetkan untuk memberdayakan 400 peternak yang ada di Indonesia melalui momen Idul Adha dan Hari Tasyrik lewat program Berbagi Manfaat Kurban (BMK). Hal itu dilakukan dengan cara membeli hewan kurban dari para peternak lokal. Tahun ini MTN memiliki target untuk menyembelih 3000 kambing dan 300 sapi.
“Alhamdulillah, para peternak mendapatkan rezeki berlimpah dari Idul Adha. Hewan kurban yang dititipkan donatur kepada MTN akan kami salurkan ke daerah-daerah yang memerlukan di Indonesia, dari Aceh hingga Papua melalui program BMK,” ujar Direktur MTN Arif Suryawan, Jumat (11/10/2013).
Menurut Arif, sudah saatnya para peternak lebih sejahtera dan berdaya. Sebab fenomena umum yang terjadi saat ini adalah pedagang, atau bandar hewan ternak saja yang meraup untung besar dari Idul Adha.
“Peran ini diambil MTN sebagai langkah nyata untuk mereka dengan memutus mata rantai penjualan hewan; dari peternak langsung ke konsumen. Mata rantai distribusi hewan (khususnya saat kurban) sangat panjang: berawal dari petani ke tengkulak/ bandar ke pedagang, terakhir ke konsumen. Jika di sana masing-masing mengambil untung, maka bisa dibayangkan harga hewan yang diambil dari petani kecil sekali namun sampai ke konsumen harganya sudah naik menjulang,” tambah Arif.
Para peternak tersebut merupakan binaan MTN yang mendapatkan pelatihan, pendampingan dan pengarahan hingga kepastian penjualan hewan di pasar. Untuk penjualan di luar Idul Adha, MTN memasarkan hasil pemberdayaan tersebut kepada pasar aqiqah atau pedagang hewan.
“Tahun lalu kami berikan ke salah satu daerah Kabupaten Tangerang – Banten yang memang jarang sekali mengkonsumsi daging, sehingga saat kami salurkan kurban ke sana, mereka sangat gembira itulah saya rasa sebagai makna kurban sebenarnya,” ungkap Arif kembali.*