Hidayatullah.com — Tidak hanya Australia, presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta sejumlah pejabat teras negara Indonesia disebut-sebut juga telah disadap oleh Amerika. Terhadap Sidney, Indonesia telah menyatakan kecaman. Lalu, kenapa kepada Washington, SBY adem-adem saja?
Anggota Komisi IX DPR RI Melchias Markus Mekeng mengatakan sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia tidak bisa bersikap menyamaratakan terhadap sebuah negara. Kepada Australia, Indonesia memang telah bersikap keras.
“Kepada Amerika, kita masih perlu menunggu karena pemerintah harus mengkaji langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” kata Melchias Markus Mekeng kepada hidayatullah.com, Kamis (21/11/2013).
Mekeng menjelaskan, Indonesia tidak boleh serampangan dalam menyikapi isu-isu internasional yang terbilang sensitif seperti soal penyadapan yang santer belakangan ini. Untuk itu, katanya, masyarakat harus bersabar dan tidak mendesak untuk melakukan tindakan-tindakan ceroboh.
“Saya kira pemerintah punya tim khusus untuk mengkaji soal (penyadapan) itu tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, masyarakat diminta bersabar saja,” terang anggota parlemen asal fraksi Partai Golkar ini.
Mengomentari sikap penasihat senior Partai Liberal Australia, Mark Textor, yang berkicau di akun Twitter menghina sikap Pemerintah Indonesia masih soal penyadapan, Mekeng menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar.
“Kalau itu dilakukan di forum internasional pemerintah harus bersikap. Mengolok-olok itu wajar, silahkan saja, tapi harus proporsional,” tandasnya.*