Hidayatullah.com–Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia-Indonesia (YIRMI) dapat memainkan perannya dengan Al-Qur’an. Sebab, al-Qur’an merupakan pemersatu umat Islam di kedua negara bertetangga itu.
Hal itu dikatakan Pendiri YIRMI yang juga Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim saat mengunjungi Indonesia baru-baru ini. Rais Yatim berprinsip, kedua negara terikat kuat dalam agama Islam dan rumpun Melayu.
“Yang seharusnya kita lakukan ialah, ‘Bismillahirrahmanirrahim. Waqtashimu bihablillahi jami’an wala tafarraqu’. Berpegang teguhlah kita kepada tali Allah, tidak berpecah belah,” ujarnya seraya mengutip potongan ayat al-Qur’an (Ali Imran: 103) pada acara pembukaan 13th Islamic Book Fair (IBF), Istora Senayan, Jakarta (28/2/2014).
Rais Yatim mengatakan, Indonesia dan Malaysia juga memiliki kesamaan bahasa, budaya, dan seni. Kesamaan ini warisan para leluhur yang harus dijaga.
“Warisan ini telah dipermainkan oleh orang. Berjuta manusia di Malaysia, keluarganya di Jakarta, di Medan, di Aceh, di Makassar, di Ambon, di Jawa. Dipicik paha kiri, paha kanan terasa sakitnya,” ujarnya, seraya mengutip sebuah pepatah tentang persatuan.
Rais Yatim lantas mengungkap bahwa warga Malaysia bangga dengan negara Indonesia. Mulai dari alam hingga literaturnya. Kebanggaan ini baginya akan tetap terjaga.
“Cantik dan indah Indonesia, kami bangga di Kuala Lumpur. Kuat dan mesra Indonesia, kami bangga di Semenanjung di Sabah dan di Serawak,” ungkapnya.
“Walau apapun yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dahulu, kami berbangga dengan tafsiran Qur’an dari Indonesia, tafsiran Muhammad Ali, buku Pak Hamka,” tegasnya mencontohkan kebanggaan itu.
Olehkarena itu, Rais Yatim yakin YIRMI dapat menyatukan hati rakyat Indonesia dan Malaysia, dalam meneruskan perjuangan seagama.
“Peranan YIRMI yang baru kita tumbuhkan ini, dapat hendaknya menjalankan kegiatan-kegiatan sambungan yang boleh (bisa, red) menyatukan kita, menerusi budaya, menerusi agama, menerusi warisan kita,” pesannya.
“Ramah-ramah si kumbang jati, minum manisan di atas suara. Majulah budaya dan seni, mempelopori warisan nusantara,” imbuhnyanya seraya berpantun.*