Hidayatullah.com–Agar al-Qur’an menjadi karakter kehidupan manusia, pedoman umat Islam ini harus dibumikan. Sehingga manusia dapat mengorbit ke langit sebagai makhluk yang dimuliakan Allah Subhanahu Wata’ala.
Pesan ini disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar saat menutup Islamic Book Fair ke-13 (13th IBF) 1435/2014 di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 8 Jumadil Awal (9/3/2014) malam.
“Tema-tema Islamic Book Fair yang dulu pernah kita angkat adalah bagaimana membumikan al-Qur’an. Nah sekarang ini bagaimana menjadikan al-Qur’an sebagai karakter hidup manusia,” ujar Wamenag, menyinggung tema IBF 2014, “Saatnya Umat Berkarakter Qur’ani”.
“Tidak ada artinya kita membumikan al-Qur’an kalau tidak sanggup melangitkan manusia. Dengan berkarakter al-Qur’an itu, artinya, insya Allah kita menuju langit, mengorbitkan diri kita sendiri ke tempat yang paling mulia di sisi Allah,” lanjut Nasaruddin yang juga Pembina IBF.
Menurut Nasaruddin, berakhirnya IBF 2014 adalah sesuatu yang mengharukan sekaligus membanggakan. Sebab, IBF merupakan prestasi tersendiri bagi umat Islam. Dia meyakini, sekiranya Rasulullah masih hidup, beliau pasti akan terhibur.
“Pasti (beliau) akan ingin menyaksikan dan bahkan akan merasa bangga punya umat yang jauh dari pusat kelahirannya, yang lahir jauh dari waktu kurun kelahirannya, tapi membuat prestasi yang luar biasa seperti ini,” ujar Nasaruddin.
Olehnya, Nasaruddin berpesan kepada umat Islam untuk selalu bershalawat, agar tak pernah melupakan Nabiullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebab, baginya, kehadiran IBF tak lepas dari peran beliau.
Nasaruddin pun mengapresiasi peran para tokoh muda dalam pameran buku Islam tersebut, termasuk para pimpinan berbagai penerbit yang rata-rata tergolong muda. Keaktifan mereka itu diyakini memberi harapan besar bagi bangsa dan agama.
“Melihat para aktivis kita ini di Islamic Book Fair ini, maka kita pantas berbangga. Bahwa insya Allah, Islam masa depan itu akan punya tokoh yang sangat besar dan menjanjikan di Tanah Air kita ini,” harapnya, yang tampil di panggung utama Istora bersama para panitia inti IBF 2014.
Tak lupa, Nasaruddin secara pribadi menyampaikan permohonan maafnya. Sebab selama gelaran IBF 2014 (28/2-29/3) dirinya mengaku belum sanggup memberikan andil yang memuaskan.*